Kamis, 25 April 2013

Menanti Jawaban dari Langit

Alhamdulillah tahun ini saya diberikan Allah nikmat berkesempatan melakukan ibadah umroh dan sekaligus menapak tilasi situs-situs bersejarah yg dulu ketika masa kecil sering saya baca dari buku pelajaran tarikh islam dan sering dengar ceritanya dari para ustadz saya di kampung. 

Kesempatan yg sangat spesial dalam hidup saya terlebih karena datangnya pada saat saya mendapatkan terlalu banyak kenikmatan dari Allah SWT dan adanya "kegundahan" yg turut mengantar kepergian umroh saya. Ini adalah umroh syukuran dan sekaligus pengantar doa untuk memohon jawaban atas "kegundahan" dalam hidup saya.

Momen pertama yang mengharukan adalah ketika bisa melihat dari dekat dan melambaikan tangan sambil mengucap shalawat ketika melewati pintu pusara Rasulullah SAW berdesakan dengan ratusan bahkan ribuan orang di masjid Nabawi. Tidak terkirakan rasa haru ketika saya merasakan bahwa orang istimewa yg terbaring di pusara di depan mata saya adalah nabi junjungan saya selama ini, nama nabi yg sering saya sebut-sebut namanya baik saat shalat maupun dalam kendaraan, nabi yg sejarah lahir dan perjuangan sampai akhir hayatnya saya hampir hapal sejak kecil. Mengucap shalawat berbarengan dengan ribuan orang sambil berjalan dan menatap pintu keemasan pusara beliau rasanya melayang di awang-awang, haru biru rasanya!.

Di salah satu sudut raudhah yang mustajab (tempat antara kamar pusara nabi dan mimbar di masjid Nabawi), saya mendapatkan kesempatan tiga kali bersimpuh, sholat dan berdoa. Dan diantara doa yg saya panjatkan adalah memohon diberikan petunjuk atas pilihan jalan terbaik untuk masa depan "penghidupan" keluarga saya, sumber rezeki keluarga saya. Ya, karena selama ini jalan rizki keluarga kami masih "mendua", antara karyawan dan entrepreneur.

Momen kedua yg mengharukan adalah ketika saya bisa menatap dari dekat Ka'bah asli, bukan gambar atau rajutan yg selama ini biasa saya lihat di dinding tembok rumah atau di ujung sajadah waktu sholat. Ini Ka'bah asli...nyata! hitam kokoh, gagah dan penuh wibawa. Dan Alhamdulillah di tempat-tempat mustajab di sekitar Ka'bah (multazam dan hijr Isma'il) dengan izin dan pertolongan Allah saya kembali bisa mendapatkan tempat untuk bermunajat memohon sekali lagi dan sekali agar diberikan jalan terbaik atas penghidupan keluarga saya.

Semoga doa-doa yg saya panjatkan di tempat-tempat mustajab di Madinah dan Makkah, Allah berkenan mengabulkan dan diberikan tanda-tanda-Nya sehingga saya bisa menangkap dan mengikutinya dengan keyakinan dan keimanan. Amin Allahumma Amin.