Senin, 13 Juni 2016

Syukur Nikmat dengan Berbagi

Bulan Ramadhan 1347 H ( 2016) adalah saat yang tepat untuk merefleksi diri atau muhasabah, berhitung-hitung betapa terlalu banyak nikmat Allah SWT yang kita terima, sampai-sampai malu rasanya kalau kita berbuat yang tidak merefleksikan rasa syukur kita.

Berbagi
Menikmati indahnya puasa serasa hambar jika kita hanya asik sendiri dalam puasa kita, sementara terlalu banyak saudara seiman dalam kesusahan hidup. Salah satu cara bersyukur atas segala kelebihan nikmat Allah adalah dengan berbagi alias sedekah. Banyak yang bisa kita sedekahkan atas nama syukur, bukan hanya makanan dan minuman untuk berbuka puasa namun juga memberikan solusi mendasar untuk mengangkat kehidupan mereka dengan memberikan kail.

Manusia Bermanfaat
Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberi manfaat untuk manusia yang lain. Alhamdulillah Allah memberikan kita akal dan kelebihan ilmu, seyogyanya kita yang berilmu bisa memberikan kemanfaatan lebih kepada yang lain. Malu rasanya kalau hanya bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga, padahal di luar sana terlalu banyak saudara yang kesusahan karena kurangnya ilmu. Memberikan solusi, buah pikiran, ide-ide, gagasan untuk mengangkat harkat dan martabat kehidupan mereka agar kelak mereka bisa menurunkan generasi atau umat yang lebih baik lagi. Pekerjaan yang tidak mudah terutama bagi yang sedang berkarir untuk membagi waktu antara pekerjaan sendiri dan realisasikan gagasan-gagasan untuk kemajuan umat.

Gagasan Berkarya
Salah satu yang bisa menggerakkan ekonomi umat dan bisa menyerap sebanyak mungkin sumber daya umat adalah dengan cara membuat kegiatan usaha berbasis umat dengan memanfaatkan segala potensi dan sumberdaya umat setempat. Mengembangkan kegiatan usaha yang sudah ada atau menumbuhkan usaha yang sama sekali baru. 

Era Online
Siapa saja yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan ditinggalkan dan perlahan namun pasti akan mati. Lihat pabrik dan merek terkenal seperti Brother yang menjual mesin ketik, Kodak yang menjual film kamera, Nokia yang menjual handphone, dan bahkan Blackberry yang tersohor dengan layanan pesan BBM  hilang di pasaran bak ditelan bumi persis seperti dinosaurus yang punah. Mereka punah karena tidak mengantisipasi perubahan zaman. 

Pun sekarang ini, mulai dari ojek online, pesan kendaraaan online, pesan makanan online, pesan jasa macam-macam bisa dilakukan secara online. Bila saja para tukang ojek atau jasa lainnya tidak mengikuti perkembangan teknologi, nasib merekapun akan sama dengan mesin ketik atau dinosaurus, mereka akan punah dan hanya jadi cerita.

Sebuah Ide
Memesan barang secara online khususnya makanan, waktu pengiriman dan masa kadaluarsa adalah faktor penting yang harus diperhatikan, terutama untuk makanan yang dipesan diluar kota yang membutuhkan waktu pengantaran hitungan hari. Agar tepat waktu dan makanan tidak kadaluarwa, pemakaian jasa ekspedisi kilat atau sehari sampai sangatlah mahal bisa dibandingkan dengan harga barang yang dipesan. 

Makanan khas daerah adalah salah satu primadona makanan yg sering dibeli secara online. Makanan khas daerah yang dijual hanya di daerah penghasilnya menjadi faktor penyebabnya. Namun kendalanya adalah masa kadaluwarsa makanan dan faktor mahalnya biaya ekspedisi kalau dikirim secara kilat.Bisa dikirim cepat namun dengan biaya pengiriman yang tinggi.

Pokok pemikirannya adalah bagaimana agar makanan bisa memiliki masa kadaluwarsa yang lama sehingga bisa dikirim dengan ekspedisi reguler yang murah. Kebanyakan makanan tradisional dikemas dengan cara sederhana, paling bagus dikemas dalam plastik dan divakum. Namun untuk beberapa jenis makanan khas daerah yang memililiki kekhasan bentuk tidak bisa dikemas dengan plastik vakum.

Agar makanan khas daerah bisa dinikmati antar kota, antar pulau, dan bahkan antar negara, maka teknologi kemasan yang dipakai haruslah bisa membuat makanan tahan lama dan bagus secara estetika. Menikmati makan khas daerah bisa kapan saja dimana saja dengan harga terjangkau dengan cara baru, kesan modern dan higienis. Makananan khas daerah dalam kaleng!. Ayo dimulai...

Minggu, 24 Januari 2016

Berprasangka Baik kepada Allah SWT.

Belum lama berkecimpung di dunia kehumasan di Kemenristek, Allah kembali memindahkan saya ke bagian lain yang sama sekali baru bahkan tidak terbayang sebelumnya, yaitu bagian terkait pendidikan tinggi di republik ini. Setelah Kemenristek merger dengan Ditjen Dikti menjadi Kemenristekdikti, nasib saya termasuk yang berubah. Tiba-tiba saja setelah struktur baru jadi, saya terpental dari "keluarga" Ristek masuk ke Dikti.

Bismillah, la haula wa la kuwwata illa billah....semua atas kehendak-Nya lewat tangan kekuasaan orang-orang yang entah karena apa atau tidak suka dengan kiprah saya di humas Ristek. Kepada yang tidak suka dan tidak menginginkan saya tetap di humas, kepadanya tetap saya ucapkan terima kasih! sungguh! karena jasa "buruk" merekalah saya berproses lagi di tempat yang baru, belajar lagi dan belajar lagi. Berkat merekalah saya mendapatkan "berkah" lain yang tidak disangka-sangka. Dan terlepas dari skenario "buruk" merakalah Allah banyak membuka pintu rizki-Nya dari mana saja yang tidak disangka-sangka.Walaupun awalnya dari niat "buruk" ternyata Allah memiliki rencana lain, rencana yang lebih baik.

Flash back, dulu waktu saya di instansi sebelum Ristek, hal yang sama juga saya alami. Berkat jasa "buruk" seseorang di level pimpinan dan segelintir orang di tata usaha, karir saya dihambat dan dikacaukan. Namun berkat kesabaran, hanya menyandarkan kepada Allah semata segala urusan, dan menjadikan Allah sebagai penolong, maka hasil jerih payah mereka men-setting kekacauan karir saya akhirnya Allah kacaukan juga dengan memberi jalan saya keluar menuju Ristek dan berkarir di sana sampai saya dipindahkan ke dikti ini. (Baca: Menanti Jawaban dari Langit)

Segala rencana terbaik adalah kepunyaan Allah semata, berprasangka baik kepada Allah menjadikan segala yang kita alami bisa dianggap sebagai nikmat dan berkah, sehingga hanya ada ucapan syukur alhamdulillah terhadap apapun yang terjadi dan mengembalikan segalanya atas kehendak-Nya. Dengan demikian kita akan selalu berpikiran positif kepada Allah dan manusia yang lain. Positif thinking insya Allah  menyehatkan pikiran dan jiwa kita dalam mengarungi kehidupan sehari-hari.