Minggu, 24 April 2022

InnoAI Solusi Cerdas, Bahtera Besar Mimpi Besar

Banyak ide berseliweran selama pandemi COVID-19, banyak mimpi sukses dengan ide-ide tersebut, namun mimpi hanya sebatas mimpi bila tidak diwujudkan! harus bangun dan bergerak mewujudkannya. Dalam mewujudkan mimpi ini, di samping perlu tekad kuat, maka perlu juga "bahtera" untuk mewadahi segenap tekad dan sumber daya untuk berlayar menuju "pulau sukses".


InnoAI Solusi Cerdas

Dan, dalam sebuah perenungan panjang, ketemulah sebuah nama yang merepresentasikan gambaran ide, mimpi, dan kira-kira bidang yang akan digeluti. InnoAI Solusi Cerdas yang menggambarkan semangat inovasi yang dilakukan dengan cerdas sebagai sebuah solusi dalam kehidupan manusia.

Sesuai namanya, InnoAI ini akan berkutat pada bidang hasil inovasi teknologi berbasis pada kecerdasan artifisial (AI) yang diharapkan menjadi solusi cerdas aneka kebutuhan manusia hidup di masa kini dan mendatang. Mengapa berbasis AI? ya ke depan peran manusia untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tanpa melibatkan emosi atau perasaan sudah bisa digantikan mesin dengan kecerdasan artifisial, manusia tinggal melakukan pekerjaan-pekerjaan "terhormat" sesuai dengan kodratnya dibekali bukan hanya kecerdasaan "otak" saja namun dengan intuisi  dan imajinasi yang tidak bisa dilakukan oleh mesin atau robot sekalipun dengan AI.

InnoAI sebagai produsen inovasi akan terus berinovasi tanpa henti, terus menghasilkan inovasi-inovasi baru tiada akhir atau infinity sehingga tak heran logo perusahaannya juga didasari dengan simbol infinity, tidak terbatas dan tak terhingga dan bola mata yang selalu mencari dan menemukan inovasi-inovasi baru.


Selamat datang InnoAI Solusi Cerdas, semoga mampu berkiprah di bidang teknologi berbasis AI di tanah air dan global.

Kamis, 21 April 2022

HappyU, Happiness is Yours

Ulang tahun sebagai peristiwa universal

Seorang bocah perempuan kadung senang dijanjikan oleh ayahnya sebuah hadiah boneka dan kue ulang tahun, pada akhirnya karena ayahnya terkena PHK saat pandemi COVID-19 tidak bisa lagi memenuhi janjinya merayakan ulang tahun putrinya. Dan terpaksa sang ayah tidak berani muncul di hari ulang tahun anaknya.

Oleh sang nenek, pada hari ulang tahun si bocah ini disiapkan "kue" ulang tahun dan lilin dengan sederhana. Sebuah lilin ditaruh di atas panci yang dibalikkan menyerupai kue tart dan dua buah pisang diletakkan mengelilingi lilin di atas panci terbalik tadi. Dan hanya dengan cara sesederhana itu saja sang bocah sudah bisa tersenyum bahagia tak terkira. Duh bagaimana rasa bahagia si bocah perempuan ini bila janji ayahnya yang sudah menjadi impiannya berbulan-bulan kalau dapat terwujud nyata? pastinya super bahagia!.

Cerita di atas menggambarkan bahwa tidak semua orang beruntung bisa merayakan hari bahagianya, mungkin jutaan orang di planet bumi kita ini yang tidak beruntung karena berbagai masalah. Ulang tahun hampir dirayakan semua bangsa di bumi ini dari ujung benua Afrika sampai Amerika, dari kutub selatan sampai orang di kutub utara, pendek kata merayakan hari ulang tahun sudah menjadi budaya universal.


Kekuatan netizen

Cerita anak dan nenek yang merayakan ulang tahun dengan cara sederhana di atas akhirnya viral di media sosial, dan setelah ini banyak netizen yang terharu dan mau berbagi dengan mengirimkan hadian dan kue ulang tahun kepada bocah tadi. Momen ulang tahun pun akhirnya bisa dirayakan ulang dengan kue ulang tahun sungguhan dan hadiah sesuai dengan impiannya yaitu sebuah boneka dari netizen.

Apa sih di zaman sekarang yang tidak diwujudkan dengan didukung beramai-ramai? contoh cerita di atas menggambarkan kekuatan netizen bersama-sama mewujudkan impian si bocah saat hari ulang tahunnya. Kekuatan sosial netizen ini kalau bisa dikelola akan menjelma menjadi "jin" yang bisa mengabulkan apa saja permintaan orang, asal dilakukan dengan baik dan benar berdasarkan trust.

Maka tidak heran, sekarang ini bermunculan platform penggalangan dana seperti kitabisa.com atau berbuatbaik.id yang mampu mengelola kekuatan netizen berupa sumbangan/donasi untuk membantu orang-orang yang membutuhkanya, misalnya untuk berobat dan keperluan kemanusiaan yang lain.


HappyU, happiness is yours 

Kebahagiaan milik Anda semua

Nah, terilhami oleh kisah bocah viral ini dan kekuatan netizen yang bisa membantu mewujudkannya, maka timbullah ide menciptakan platform penggalangan dana khusus untuk mewujudkan mimpi orang-orang yang berulang tahun atau meratakan hari bahagia namun tidak sanggup mewujudkannya sendiri, yaitu HappyU sebuahide yang lahir dalam masa pandemi COVID-19 di sela-sela Work From Home (WFH).

HappyU akhirnya terlahir sebagai platform penggalangan dana tersebut. Apakah sama persis denagan cara penggalanan dana yang sudah ada? tentu tidak! HappyU dirancang sebagai platform social-commerce! tidak sepeti platform yang sudah ada yaitu 100%  crowd funding. Apa itu? HappyU selain bermisi sosial dengan cara donasi para member lain atau donatur dikombinasi dengan jurus pemasaran di dunia bisnis/komersial yaitu dengan cara turut mereferesnikan produk merchant anggota HappyU kepada orang lain.

Selain member bisa mendapatkan donasi dari member yang lain atau donatur tetap dan top up dana sendiri dalam bentuk poin, member juga dapat mereferensikan produk merchant kepada orang lain, dan bila terjadi transaksi maka member yang mempromosikan akan mendapatkan poin yang dapat digunakan untuk menebus barang impiannya. Makin banyak mereferensikan kepada orang lain dan terjadi transaksi, akan makin banyak poin perolehannya. Bila poin-nya sudah cukup jumlah sesuai jumlah poin yang diinginkannya, maka pada saat hari ulang tahun, barang yang diinginkannya dapat diklaim dan akan dikirim HappyU kepadanya.

Pendek kata, HappyU akan membantu mewujudkan kebahagiaan orang sesuai dengan  impiannya pada saat ulang tahun atau pada peristiwa bahagia yang lain sepertil ulang tahun pernikahan dll. tidak terbatas pada barang, bisa juga paket liburan atau tour keagamaan seperti haji dan umrah atau ziarah keagamaan yang lainnya. Ke depan bisa saja HappyU go internasional dengan mewujudkan kebahagian ulang tahun anak-anak Palestina, Afganistan, dan semua bangsa di planet bumi ini.

HappyU sekarang ini masih dalam pengembangan  (progress 95%) versi aplikasi berbasis web (versi dummy di www.happyu.id) dan mobile apps untuk OS Android. HappyU dalam waktu dekat siap untuk dipresentasikan kepada calon investor potensial agar HappyU langsung bisa "ngegas" sejajar dengan platform startup digital lainnya.

Bismillah, semoga HappyU benar-benar terwujud dan dapat mewujudkan kebahagian orang banyak...Aamiin YRA.


                                                    HappyU mobile apps versi beta 1.0

HIjrah, Mempersiapkan Bahtera Baru


Mulai dari NOL 

Perubahan-perubahan berjalan cepat dan menggilas siapa saja, termasuk saya nantinya. Kemenristek digabung dengan Dikti (Kemdikbud) menjadi Kemenristekdikti (2015-2019), lalu bubar menjadi Kemenristek/BRIN, bubar lagi tinggal hanya BRIN yang merupakan "integrasi" Kemenristek dengan 4 LPNK (BATAN, LIPI, BPPT, dan LAPAN) serta lembaga litbang kementerian lainnya. 

Saya sendiri, saat Kemenristek digabung dengan Dikti (Kemendikbud) ditempatkan di Dikti (selanjutnya disebut Ditjen Belmawa), setelah bubar saya dikembalikan lagi ke Kemenristek/BRIN, setelah tinggal hanya BRIN saya tetap tinggal sampai sekarang ini.

BRIN dengan pegawai lebih dari 10 ribu (dan akan terus tertambah seiring bergabungnya lembaga litbang kementerian) menjadi kapal besar dan masih baru ini bisa saja oleng tidak kuat menampung begitu banyak orang, atau oleng karena diterpang angin badai di lautan "politik" yang akan semakin ganas pada periode berikutnya. Organisasi modern yang diharapkan agile ini berpeluang bubar senasib seperti pendahulunya, entah akan menjadi apa lagi apabila tidak hati-hati mengelola aneka isu yang menerpanya saat ini.

Pendek kata, perubahan-perubahan ini mengombang-ambingkan para pegawainya, termasuk saya, sebentar menjadi kepala bagian, sebentar kemudian menjadi koordinator, lalu dijadikan pejabat fungsional dan menjadi staf pelaksana. Perubahan memang sunnatullah, namun keserampangan caranya menjadikan perubahan ini mengarah pada "dustruktif" dan mengurangi kemanfaatannya, karena melibas tatanan struktural dan sosial dalam organisasi yang berakibat pada munculnya sikap apatis dan "masa bodoh" dan hal ini bukan yang diinginkan dalam perubahan. Perubahan seolah menenggelamkan semua yang ada, personil besertanya mimpi-mimpinya dan semua serasa mulai dari NOL lagi.


Hijrah sebagai Sunnatullah

Sebagai insan terdidik, tentu saja situasi ini menjadikan terbukanya pikiran untuk membuka opsi lain dan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif bilamana situasinya tidak membaik dan bahkan akan menenggelamkan diri kita.

Organisasi boleh runtuh dan tenggelam karena tidak kuat menahan bebannya sendiri atau sebab tak mampu menahan topan badai, namun personil yang mawas dan waras tentu harus membuka lebar-lebar opsi untuk "hijrah" atau pindah. Hijrah bukan hal tabu, berhijrah merupakan praktik yang sudah pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah, ketika kaum muslimin di Mekkah mendapatkan berbagai tekanan dan siksaaan pada awal kenabian. Dan hijrah ini pada akhirnya menjadi tonggak awal kesuksesan dan berkembangnya agama Islam ke seluruh dunia sampai sekarang ini.

Hijrah bisa saja dengan berpindah ke bahtera lain atau kalau mampu membuat bahtera sendiri agar bebas berlayar menuju pulau harapan, karena masa depan keluarga tidak bisa 100% dipercayakan pada organisasi "percobaan" ini.

Kalau sudah waktunya berhijrah, bismillah saja dan bertawakkal.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ
Fa iza ‘azamta fa tawakkal ‘alallah
“Apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah" (QS 3: 159)