Kamis, 02 Mei 2013

Waktu adalah Ilusi

Waktu adalah ilusi, demikian pendapat Albert Einstein. Artinya segala sesuatu terjadi secara bersamaan! konsep waktu ini rada nyleneh karena kenyataannya yg kita rasakan dan lalui adalah segala sesuatu terjadi secara berurutan dalam kerangka waktu.

Konsep waktu Einstein ini menggelitik saya, dan subhanallah saya jadi teringat rangkain ayat dalam surah Al-qur'an (QS 94:6), "sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan".  Dalam terjemahan umumnya dikatakan "sesudah kesulitan ada kemudahan", dalam kasus ini saya lebih sreg mengartikan 'bersama' karena setahu saya kata 'ma'a' dalam bahasa Arab artinya 'bersama' bukan 'sesudah'. Kesulitan dan kemudahan seperti 2 sisi koin, ketika mendapatkan kesulitan sesungguhnya ada jalan kemudahan persis dibaliknya! Jadi kesulitan dan kemudahan terjadi dalam waktu bersamaan! persis dengan konsep waktu Einstein.

Jikalau segala sesuatu terjadi dalam satu waktu berarti masa depan sesungguhnya sudah mewujud! Bukankah jika Allah berkehendak menciptakan sesuatu tidak butuh waktu dan hanya bilang Kun Fayakun? Jadi maka jadilah! artinya apa yg diinginkan di masa depan sesungguhnya sudah dalam genggaman kita di masa kini! yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita belum mendapati apa yg kita inginkan?

Kitalah yg menunda perwujudannya, kita merasakan penundaan waktu karena kita sendiri tidak menempatkan diri kita pada tempat dimana kita percaya, tahu dan merasakan bahwa kita sudah memilikinya!. Kita salah frekuensi dan belum tune in dengan frekuensi yg kita inginkan (The Secret by Rhonda Byrne hal 73).

Saya jadi teringat dengan salah ajaran pokok-pokok keimanan dalam agama Islam, yaitu iman kepada Qodho dan Qodar! Qodho ketentuan yg sudah ditentukan sejak zaman azali ( dari sononya sudah tertulis) sedangkan Qodar yg biasanya kita sebut takdir adalah pelaksanaan ketentuan yg bisa kita ketahui setelah ketentuannya terjadi.

Dalam Qodho nasib kita sudah tertulis, masa lalu, kini dan mendatang kita sudah tertulis, sudah terjadi dan sudah selesai, ibarat film ending-nya sudah ketahuan! mirip konsep waktu Einstein di atas, sedangkan kejadian yg berurutan dalam kerangka waktu adalah Qodar atau takdir. Takdir masih bisa kita berubah sesuai dengan ikhtiar kita dan salah satunya adalah dengan cara menempatkan diri pada frekuensi yg tepat dimana kita percaya, tahu dan merasakan bahwa kita sudah memilikinya.

Jikalau waktu adalah ilusi  belaka setidaknya waktu bukanlah sebuah masalah dan bisa dijadikan sebagai masalah! segala sesuatu bisa maju, mundur bahkan diam saja karena waktu adalah elastis bahkan tidak ada alias timeless! 

Jadi kita tidak usah kuatir kehabisan waktu! karena waktu memang tidak ada! waktu hanya ilusi kita belaka.