Minggu, 25 Februari 2018

Berdiri di Pundak Para Raksasa

Berdiri di Pundak Raksasa

Saya masih ingat ucapan prakitis bisnis di Entrepreneur University 10 tahun yang lalu, yaitu salah satu cara agar usaha kita cepat meraih sukses, maka berdirilah di pundak "raksasa". Apa maksudnya? banyak orang berwirausaha namun sangat lambat pertumbuhannya dan bahkan tak jarang akhirnya mati suri dan mati beneran. Agar usaha kita bisa segera bertumbuh dan membesar, maka usaha pemula (startup) yang banyak memiliki keterbatasan sumber daya layaknya seorang kerdil, maka salah satu jalan pintasnya adalah berdampingan dan bekerjasama dengan perusahaan lain yang sudah besar. 


Usaha kecil akan tetap kecil selama kita berpikir dan bertindak layaknya usaha kecil, bekerja sama dan berjalan bersama usaha besar akan  membuat usaha kecil segera bisa membesar dengan sendirinya, tentu setelah melalui proses berpikir, bersikap, dan bertindak layaknya perusahaan besar. Banyak hal yang bisa kita contoh bila kita bekerjasama dengan perusahaan besar, bisa dari contoh-contoh yang terlihat sampai yang tidak terlihat yang tentunya contoh positif untuk pertumbuhan usaha kecil kita. Contoh, kalau dalam dunia usaha sudah lazim ada kerjasama co-branding  (nebeng image) yang memungkinkan usaha kecil bekerja sama dengan usaha besar, maka image usaha kita menjadi ikut besar dengan co-branding dengan usaha besar. Misalnya usaha kita minuman teh tarik model gerobak dengan bahan utama teh merk terkenal, maka kita bisa bekerja sama dengan produsen teh tsb. untuk co-branding dengan memasang iklan atau di banner usaha kita merk dan logo teh tersebut berdampingan dengan merk usaha dagang kita. Dengan demikian merk dagang usaha kita terangkat dengan cepat karena bekerja sama dengan merk yang sudah terlebih dulu terkenal. Itulah maksud berdiri di pundak "raksasa".


Berdiri di Pundak Perguruan Tinggi Raksasa

"Trik" di atas bisa juga diaplikasikan di dunia pendidikan tinggi kita agar perkembangan perguruan tinggi yang bermutu bisa berjalan lebih cepat lagi dengan cara mendorong perguruan tinggi bekerja sama dengan perguruan tinggi lain yang sudah terkenal dan bereputasi baik. Kerja sama bisa dilakukan di bidang apa saja, bisa akademik dan non akademik. Ingat..selalu sandingkan logo perguruan tinggi kita dengan logo perguruan tinggi "raksasa" tersebut agar dampaknya terlihat.

Namun tetap harus dicatat, bahwa proses meneladani dengan mencontoh praktik baik perguruan tinggi "raksasa" tersebut harus dilakukan karena kita tidak ingin perguruan tinggi kita hanya terlihat besar tapi lemah dan pastinya akan menjadi bumerang hanya sekedar nebeng besar. Penyamaan persepsi dari seluruh pimpinan dan pemangku kepentingan perguruan tinggi (utamanya pihak yayasan untuk PT swasta) haruslah dilakukan sebagai prasyarat utama agar pertumbuhan dan gerak "raksasa" baru sesuai dengan ukuran badannya dan tetap lincah sebagaimana seharusnya raksasa normal.

Contoh kecil saja dalam event kemahasiswaan, pecinta alam (mapala) perguruan tinggi kecil bisa berlatih bareng dan mengadakan acara dengan organisasi pecinta alam dari PT raksasa yang sudah terkenal bagus organisasinya. Logo mapala kita dan logo mapala PT raksasa bisa bersanding dan berkibar bersama. Apalagi zaman medsos sekarang, dokumentasi kegiatan bisa cepat menyebar tanpa batas dan lihatlah logo mapala PT kita berkibar bersama dengan logo mapala PT raksasa dan yang terbayang oleh warganet adalah bagusnya mapala PT kita sebagus mapala PT raksasa dan yang terpenting kerja sama ini mengangkat harkat diri para peserta didik mapala kita...membangun jiwa para pemenang!

Pendek kata, kerja sama dengan trik di atas sangat bisa diaplikasikan di berbagai jenis kegiatan perguruan tinggi apalagi kegiatan yang berbau akademik semisal seminar, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tidak terbayang kalau kerja sama PT kita dengan beberapa PT raksasa...berdiri di atas pundak para raksasa! Maka bersiaplah segera menjelma menjadi raksasa baru!

"Barang siapa berdekatan dengan tukang minyak wangi, maka tanpa belipun kita akan mendapatkan bau harum minyak wanginya".