Selasa, 13 September 2011

Oleh-oleh Lebaran 2011 Part 2

Moment mudik kali ini saya membawa banyak misi, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya bermaksud silaturrahim saja dengan keluarga besar baik di Ujung Pangkah maupun di Kediri. Misi penting lainnya adalah mengenali lagi potensi daerah dan mengembangkannya dengan sedikit sentuhan teknologi terkini agar didapatkan hasil yang lebih baik.

Potensi Ujung Pangkah, Gresik
Di daerah saya lahir ini, potensi hasil laut berupa ikan dan udang windu di masa lalu sangat melimpah, pendek kata kehidupan para petambak udang sangatlah makmur, berhaji rombongan sekeluarga tiap tahun adalah biasa, menyekolahkan anak sampai ke luar negeri adalah biasa saja apalagi cuma kuliah di kota-kota besar sekitar, tapi keadaan itu sekarang sudah berubah. Menurut ayah saya, sudah sepuluh tahun terakhir keadaan ekonomi di daerah saya menurun drastis, tambak udang banyak gulung tikar karena benur sering mati sebelum jauh di panen , pernah ganti varietas udang vename tapi juga gagal. Akhirnya yg tersisa hanya budidaya ikan bandeng saja dengan hasil yg masih belum memuaskan karena antara hasil panen dan modal yg keluar tidak jauh berbeda alias untung tipis.

Komoditas lain berupa sarang burung walet juga sama saja, sarang walet yg menjadi andalan sudah jauh berkurang hasilnya, dulu satu rumah bisa mendapatkan 2-3 kg sekali panen (3-4 bulan) dengan harga 15jtan/kg sekarang hanya tinggal hitungan 1/4 kg sekali panen. Pendek kata keadaan makin sulit, kehidupan terlihat stagnan alias mandeg malah cenderung turun kualitasnya, hal ini bisa dilihat secara kasat mata dari bangunan2 rumah penduduk yg tidak banyak berubah bahkan malah banyak yg mulai rusak dibiarkan tanpa renovasi, bahkan anak-anak muda banyak yg sulit melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi tidak seperti masa saya dulu.

Eksploitasi yg berlebihan di masa lalu dengan pupuk buatan yg berlebihan diduga menjadi biang keladi kegagalan demi kegagalan para petambak, pupuk dan aneka jenis pelet yg tersisa bisa jadi telah meracuni tanah dan air tambak petani. Apalagi ditambah dengan cuaca dan musim yg tidak menentu, komplitlah masalah yg dihadapi para petambak disamping isu pencemaran akibat penambangan gas di pantai dekat Ujung Pangkah.

Merehabilitasi tanah tambak adalah langkah awal dan pengenalan budidaya perikanan baru seperti budidaya penggemukan kepiting, kepiting soka, lobster air tawar maupun ikan nila adalah langkah selanjutnya agar masyarakat tetap bergairah untuk bertambak. Dari hasil pengamatan selama mudik lebaran, budidaya penggemukan kepiting dan kepiting soka (soft shell crab) sudah berjalan dan cukup berhasil di beberapa tambak. Budidaya lobster belum ada sedangkan ikan nila pernah ada di beberapa tambak dan berhasil, namun karena investornya tidak melanjutkan sewa tambaknya  budidaya ikan nila akhirnya berhenti.

Khusus untuk ikan nila, prospek budidaya ini cukup cerah asalkan dibudidayakan dengan teknologi yg tepat, untuk itu saya berusaha memperkenalkan benih nila yg sudah di-screening secara genetika sehingga didapat benih dengan sifat-sifat unggul yg nantinya diharapkan seragam hasilnya baik bentuk maupun besaran fisiknya atau beratnya saat dipanen. Perkara memperkenalkan teknologi baru bukanlah hal mudah untuk masyarakat desa, oleh karena itu saya berusaha memperkenalkannya terlebih dahulu kepada petani tambak yg terdidik, karena saya yakin mereka bisa cepat menerimanya dan akan menjadi pioneer dalam masa pengembangan nantinya. Proposal sudah dibuat dan diajukan, tinggal menunggu approved! Semoga sukses.

Potensi lain adalah pengembangan aneka produk hasil olahan ikan, selama ini yg sudah berkembang adalah aneka krupuk, mulai dari krupuk udang dan ikan mulai KW1 sampai KW5, yg terakhir yg sedang naik daun adalah keurupuk beton dengan bentuk bulat-bulat berbahan ikan payus, hanya saja masih industri rumahan dan hanya melayani pesanan bukan produksi massal dengan sistem pemasaran yg baik. Sama juga dengan produk lain, semisal otak-otak bandeng dan bandeng tanpa duri, masih skala rumahan dan order pesanan saat ada event tertentu. Potensi ini layak digarap dengan serius dan perlu perhatian perangkat desa dan kecamatan setempat untuk dibina dan dikembangkan, sehingga ekonomi masyarakat akan tumbuh kembali dengan lebih baik karena disokong oleh industri pengolahan makanan berbasis hasil tambak dan laut yg dulunya belum pernah ada. Di sinilah diperlukan pemimpin selevel kepala desa yg berwawasan maju dan berjiwa kewirausahaan yg baik.


Senin, 12 September 2011

Oleh-oleh Lebaran 2011 Part 1

Pulang kampung nih! begitu kata Obama saat ke Jakarta beberapa waktu yang lalu, begitu juga saya sekeluarga, mudik ke Jawa Timur (Gresik dan Kediri) saat Lebaran 2011. Banyak hal yg bisa saya lihat dan rasakan selama libur lebaran kali ini, melihat dari dekat dan berusaha mengikuti irama kehidupan masyarakat di luar  Jakarta dalam keseharian, terutama masyakat desa dan kota kecil di Jawa Timur.

Blak-blakan!
Kalau ada iklan kartu selular yg memiliki tema blak-blakan dalam bicara mungkin tepat dialamatkan kepada sikap bicara orang pantai seperti di daerah tempat saya lahir di pantai utara Jawa Timur tepatnya di kecamatan Ujung Pangkah-Gresik. Tidak ada yg ditutupi dalam bersikap, tanpa "tedheng aling-aling" alias tanpa basa-basi atau sungkan bicara di depan orang lain, spontan alias ceplas-ceplos, positifnya adalah tidak ada sikap maupun omongan yg dipendam dalam hati, semuanya lepas saat itu juga, spontan dan tidak ada maksud lain selain mengatakan apa adanya, selesai saat itu juga, ada kesatuan kata dan ekspresi, tidak munafik! namun susahnya kalau masyarakat dari daerah lain yg belum terbiasa dengan sikap bicara blak-blakan ini jadi agak runyam, seperti istri saya sendiri yg rada halus gaya bicaranya, jadilah saya sebagai "penenang" dan "penerjemah" maksud dari ucapan-ucapan para tetangga dan saudara-saudara saya yg blak-blakan tsb. Alhamdulillah sekarang istri saya sudah terbiasa dan sangat mengerti gaya bicara blak-blakan daerah saya.

Konon sikap terbuka masyarakat pantai inilah yg awalnya bisa menerima budaya-budaya baru yg datang di nusantara ini, mudah berinteraksi dengan budaya dan bangsa lain yg berdagang saat itu sehingga pantai-pantai nusantara seperti Pasai di Aceh dan Tuban di Jawa Timur termashur kala itu sebagai pelabuhan dagang besar di dunia, hanya sayang sekali sikap terbuka ini dimanfaatkan secara negatif oleh segelintir bangsa penjajah untuk pijakan mencengkeram nusantara ratusan tahun.

Sikap blak-blakan tanpa bermuka dua itulah yg secara positif (perlu sedikit dimodifikasi) perlu dikembangkan dalam cara berkomunikasi saat ini, orang harus terbuka sikapnya, antara hati, sikap dan perbuatan sama dan sebangun, tidak ada yg ditutup-tutupi dengan maksud-maksud tersembunyi, tidak ada lempar batu sembunyi tangan! tidak ada sikap diam atau manthuk-manthuk di forum namun di luar forum beda sikap dan suara seperti tejadi di aneka forum rapat saat ini, mulai dari rapat RT sampai sidang paripurna DPR!

Nol detik
Serba cepat dan buru-buru itulah ciri khas aktifitas di kota besar seperti di Jakarta, berjalan cepat-cepat, berkendaraan cepat-cepat tak peduli kanan kiri, saling serobot dari motor butut sampai mobil mewah. Memburu waktu! itulah alasannya dengan berbagai bungkus kegiatan. Beda sekali sewaktu saya berada di daerah, waktu seakan beku tak berdetak bahkan "menghilang" dan mebuat saya hampir tidak tahu hari apa hari ini apalagi besoknya. 

Orang-orang beraktifitas kalem saja, santai saja tidak ada yg kelewat nafsu di jalanan, bahkan saking kalemnya, di Kediri, setelah lampu lalu lintas hijaupun kendaraan masih saja "enggan" cepat-cepat berjalan, pelan saja, karena bawaan dari Jakarta saya jadi kesal dan uring-uringan sendiri melihat sikap kendaraan di depan saya, jadilah saya ikut pelan dan menahan diri daripada jadi aneh sendiri. Akhirnya daripada seringkali kesal di jalan, sayapun mengalah, jadi ikut tenang, mencoba mengikuti irama yg ada dan sebisa mungkin menikmati keadaan, siapa tahu saat-saat seperti ini setidaknya setahun sekali bisa merefresh beban pikiran selama hidup di Jakarta.

Waktu seakan beku sementara waktu, nol detik! tidak ada yg peduli tentang waktu saat itu, kecuali waktu-waktu sholat tentunya. Perasaan tenang dan lapang, semuanya lepas dari kungkungan rutinitas. Waktu seolah jadi milik pribadi yg bisa disetel sesukanya, kira-kira seperti sang pemilik waktu walau tak sepenuhnya!

Selamat Idul Fitri 1432H Mohon Maaf Lahir dan Batin

Senin, 15 Agustus 2011

Anakku Tertular Virus!

Kaget dan bercampur haru, anakku pertama yg baru masuk kelas satu esempe pagi ini bikin geger batin saya. Dia bilang "tak terasa sudah kelas satu esempe, sebentar lagi esema lalu kuliah lalu jadi PENGUSAHA!" wow...sontak saya terkejut dengan ucapannya. Saya kaget dengan pola pikirnya yg sudah tidak kayak ayahnya dulu yg PNS...atau embahnya dulu yg tentara, padahal dia termasuk anak yg cerdas, hasil UN di atas 9 dan masuk esempe negeri favorit di Jakarta Timur masuk pula kelas RSBI dengan pengajar native dari negeri Paman Sam seminggu sekali. Wow...anak saya tertular virus entrepreneur saya. Alhamdulillah! semoga terkabul nak, doa saya dalam hati.

Memang mengejutkan, ketika anak seusianya belum memikirkan masa depan yg jauh dia sudah memendam dan mengekspresikannya dengan tanpa keraguan dan tanpa sungkan-sungkan, seolah dia yakin dengan menjadi pengusaha hidupnya akan nyaman atau sukses menurut pemikirannya. Mindset anak saya sudah terbentuk, mindset pengusaha bukan karyawan atau pegawai tanpa keterpaksaan, terpola karena lingkungannya, apa yg dia lihat dan dia dengar selama ini.

Bagaimana ini bisa terjadi? lingkungan yg membuat mindsetnya terpola seperti itu. Ada yg sengaja saya selipkan pesannya lewat kebiasaan kecil yg menyenangkan a.l setiap ada event pameran usaha atau pameran UKM entah itu di JHCC, Balai Kartini atau di gedung SMESCO saya suka hadir, saya ajak anak istri menikmati pameran tsb. bagaimana anak jadi senang? disamping banyak mainan tradisonal dan hasil kerajinan yg bisa mereka lihat dan beli, sering juga sembari saya melihat-lihat peluang usaha dan aneka hasil usaha UKM senusantara, anak-anak saya ajak ke konter-konter usaha kuliner yg menyediakan aneka makanan dan minuman tester gratis! anak-anak mencoba aneka makanan dan minuman tester dengan riang gembira sembari saya selingi aneka pertanyaan pada para sales konter. Nah, dari sini anak-anak mendengar dan melihat aneka peluang usaha dengan segala suka citanya, aneka keuntungan yg bisa diperoleh bagi para pengusaha, hampir tidak ada sales yg bercerita kegagalan atau kerugian usahanya, jual kecap pasti bilang kecapnya nomer satu!

Keadaan lain yg membentuk, memang orang tuanya berprofesi "jualan",  hampir pasti sering ada kegiatan "jualan"  yg dilihat dan didengar langsung anak saya, misalnya ketika ada pesanan besar, maka saya libatkan anak-anak dalam membantu pekerjaan kecil-kecil, mulai dari melipat kertas , merapikan box makanan dll. sambil bermain, malah ketika di warung, anak-anak sering main kasir-kasiran dengan senang, terkadang juga saya ajarkan cara melayani pelanggan, mengucapkan "terima kasih" pada pelanggan. Pendek kata mereka ikut sedikit terlibat dalam bisnis tanpa terasa karena sambil bermain.

Faktor lain yg ikut membentuk adalah pelatihan bisnis sejak dini. Jangan heran kalau anak saya dua-duanya punya bisnis sampingan sambil sekolah, sejak SD kelas 3, anak yg pertama yg sekarang esempe lebih senang membawa aneka produk izziprint seperti gantungan kunci dan pin untuk dijual ke teman-temanya, mereka setor foto dan jadilah pin atau gantungan kunci. Untuk usahanya ini saya berikan komisi 15% dan lumayan bisa buat tambahan beli makanan favoritnya, anak saya ini senang makan enak di resto dan bagusnya dia sadar untuk hobinya itu dia bisa cari sendiri pembiayaannya, semakin dia ingin makan enak semakin semangat jualan!

Lain halnya dengan anak yg kedua yg sekarang kelas 5, senangnya menjual pernak-pernik/asesoris dan foto artis. Asesoris dia beli di toko yg temannya tidak tahu lokasinya, dia cari yg unik dan menarik lalu dijual dengan mengambil margin keuntungan lumayan. Pernah dia pulang sekolah murung, rupanya dia ditegur sama guru kelasnya karena jualan di kelas dan bikin riuh suasana karena teman-temanya berebut barang dagangannya! Tapi tidak kapok, dia sampai sekarang jualan lagi! itulah bagusnya, mental pengusaha yg sejak dini tergembleng keadaan. Sekarang ini dia lagi senang mencetak aneka foto para pesohor kecil yg lagi digandrungi teman-temannya, seperti Justin Bieber, dia setengah mati cari di internet aneka posenya dan dicetak, kemudian dia jual pada teman-temannya, sekarang ini aneka foto Smash dan biografinya dicetak, semalam merengek minta dibuatkan semacam kartu Smash yg ada fotonya dan biodatanya, kadang bikin capek juga tapi sudahlah demi melatih anak-anak menjadi pengusaha. Kebiasaan konsumtif anak-anak yg 100% sikapnya "membeli" sudah mulai terimbangi dengan sikap produktif, itu kabar baiknya, anak-anak sejak dini tidak punya rasa segan dan enggan apalagi malu untuk "berjualan", malah kegiatan ini dilakukan dengan senang hati dan memacu kreativitas anak, tentu saja kegiatan yg sesuai dengan kesenangan anak seumurnya, beda dengan anak-anak pedangan asongan yg menjual rokok dll. yg tidak pas dagangannya dengan usianya dengan motif ekonominya yg kental dan bukan motif pendidikan mental pengusaha sejak dini.

Menjadikan anak pengusaha bukan berarti pendidikan diabaikan, saya tetap tekannya bahwa tetap harus sekolah yg baik, karena pendidikan jadi landasan terbaik kegiatan atau profesi apapun di masa depannya. Tetap punya cita-cita yg baik, misalnya menjadi arsitek cita-cita anak saya yg kedua, tapi bukan jadi karyawan alias tukang gambar terus-terusan selama hidupnya! arsitek yg punya perusahaan sendiri, mengambar bisa dilakukan karyawannya dan dia tahu dan bisa menilai hasil kerja karyawannya karena sudah punya ilmu arsitektur juga, penting agar tidak dilecehkan karyawannya, itu yang saya bilang. Atau anak pertama saya ingin menjadi dokter, bagaimana dengan cita-citanya menjadi pengusaha? ya dokter tapi yg punya rumah sakitnya atau paling kecil poliklinik sendiri, tidak menyuntik sendiri setiap pasien sampai pensiun dan gemetaran, yg kerja biar dokter-dokter muda saja dia jadi direkturnya!

Begitulah kekagetan saya pagi ini, alhamdulillah bukan karena hal yg buruk tapi insyaallah yg terbaik yg saya yakini sampai sekarang, nabi sendiri adalah seorang pedagang, istrinya seorang saudagar, begitu juga dengan para sahabat seperti Utsman yg seorang milyarder. Saya berharap dengan kekuatan ekonominya, seseorang bisa berperan lebih terhadap agama dan bangsanya. Indonesia sampai sekarang baru ada sekitar 0.8% penduduknya yg jadi pengusaha, padahal harusnya minimal 8% dari totalnya penduduknya seperti negara-negara maju contohnya negeri kecil mungil Singapura. Tak terbanyangkan, kalau virus entrepreneur ini cepat menular di lingkungan kita, ke depan, anak-anak kita, begitu lulus kuliah sudah punya perusahaan yg bisa menghidupi saudara-saudara lain sebangsa yg masih kurang beruntung, dengan demikian tidak ada lagi cerita TKI kita tersiksa dan telantar di negeri orang, bangsa kita akan kuat dan mandiri, diperhitungkan negara-negara lain bukan dihina dan dilecehkan. Tidak ada lagi cerita pilu seperti Ruwiyati yg dipancung di Arab, tidak ada lagi cerita penggalangan dana untuk Darsem yg akhirnya malah disalahgunakan untuk membeli aneka barang konsumtif, cerita yg melukai banyak orang.

Selamat datang entrepreneur baru...silahkan berperan walau hanya punya satu orang karyawan saudara dekat atau anak tetangga. Tak terbayang 5  juta PNS punya usaha semua walau kecil-kecilan, dapat sedikit tapi bermanfaat dan berkah, tidak ada lagi PNS yg ngarang-ngarang dinas atau ngentit barang kantor atau dapat komisi sembunyi-sembunyi seperti bang Gayus, atau malak rakyat kecil kayak satpol PP, atau cari kuitansi-kuitansi bodong. Sungguh beruntung  yg segera memulainya, tidak usah menunggu setelah pensiun sudah punya kegiatan usaha yg halal dan berkah.

Selamat datang kawan!

Kamis, 21 Juli 2011

Berbagi Pengalaman

Kata-kata yg sering kita dengar terkait dengan pengalaman seseorang adalah masih bau kencur alias kurang pengalaman, atau sudah mumpuni karena sangat berpengalaman. Pendek kata pengalaman adalah hal utama dalam menilai kapabilitas seseorang. Dalam hal dunia kerja, pengalaman kerja selalu ditanyakan pada sesi wawancara penerimaan karyawan, yg masih fresh graduate biasanya tersisih gara-gara masalah pengalaman ini.

Pengalaman terbagi menjadi 2, yaitu pengalaman kuantitatif dan kualitatif.  Pengalaman kuantitatif mengacu pada durasi dan frekuensi kejadian  sebagai parameternya. Lamanya seseorang menekuni pekerjaannya dan bertemu dengan banyak karakter orang menunjuk pada pengalaman kuantitatif, pengalaman yg masih perlu dipertanyakan kualitasnya. Seseorang bertahun-tahun mengalami pekerjaan rutin dan hanya itu-itu saja, diulang-ulang tiap hari tiap bulan dan tiap tahun, berpengalaman secara kuantitatif tapi miskin pengalaman kualitatif.

Seseorang dengan usia lebih tua namun pengalaman hidupnya hampir berulang tanpa ada dinamika, bertemu dengan orang-orang yg sama hampir setiap harinya, dibandingkan dengan seseorang yg lebih muda namun dalam kehidupannya sangat dinamis, bertemu beragam orang yg sarat pengalaman dan berbagi dengannya, maka pantas saja disebut anak muda ini jauh berpengalaman dibanding orang pertama tadi.

Pengalaman kualitatif lebih menunjuk pada interaksi seseorang dengan sebuah pengalaman, merujuk pada pembelajaran dan pemahaman. Boleh jadi seseorang mengalami kejadian yg sama dengan orang lain, namun pengalamannya bisa jadi berbeda. Satu orang memaknainya, menangkap pengalaman sebagai bahan pembelajaran sementara yg lainnya mengabaikan saja dan menganggap sebagai kejadian biasa. Pengalaman kualitatif akan memperkaya seseorang dalam menjalani kehidupannya, membimbing dan terus menyinari jalan hidup seseorang untuk sebuah kesuksesan.

Pengalaman bersifat personal, pengalaman satu orang bisa sangat berbeda dengan yg lainnya walau dengan hal yg sama sekalipun. Seseorang harus mengalaminya sendiri, tidak bisa pengalaman seseorang bisa dirasakan orang lain walau dengan cara apapun kita menceritakannya. Sensasinya pasti beda dengan mengalaminya sendiri. Namun apakah dengan begitu pengalaman tidak bisa di-share dengan orang lain? bisa saja sebagai arahan dan acuan, misalnya kalau begini akan begitu dan kalau begitu akan begini atau bisa begitu. Pendek kata seseorang harus mengalaminya sendiri, tapi untuk hal-hal yg baik. Kalau untuk hal-hal negatif, seperti pengalaman korupsi, selingkuh dll. cukup dipercayai saja tanpa kita harus membuktikannya, karena sudah pasti pengalaman banyak orang mengacu pada ending yg tidak layak kita jalani.

Berbagi pengalaman, dalam hal pengalaman baik, adalah alat pemercepat untuk mendapatkan pengalaman kualitatif.  Bersilaturrahim sebagai sarana sharing pengalaman bisa diartikan sebagai ajang menambah pengalaman, alias menambah panjang usia. Pengalaman seseorang selama bertahun-tahun bisa kita serap dalam 2-3 jam, bukankah artinya usia kita sebenarnya jadi semakin panjang?

Ayo jangan sungkan berbagi pengalaman, silaturrahim.

Rabu, 20 Juli 2011

Menjadi Lilin

Ada yg bilang, ini sulit! aturan yg abu-abu dan kebiasaan yg sudah mendarah daging dan hampir dijalankan oleh semua orang, sadar ini memang salah tapi bagaimana cara memperbaikinya? Keadaan begitu serba samar-samar dan tidak jelas lagi. Pendek kata tidak ada acuan yg jelas, mulai dari bawahan sampai atasan polahnya tidak ada bedanya, karena semua sama-sama berada pada ruangan yg gelap!

Harus ada yg memulainya, tapi siapa?
"Zaman edan, kalau tidak ikut edan tidak akan kebagian!" itulah sebait kata pujangga dan peramal Ronggowarsito (http://id.wikipedia.org/wiki/Ronggowarsito) mengenai keadaan atau zaman edan yg kita sedang lalui dan rasakan sekarang ini. Tidak semua edan alias gila, kata saya dalam hati. Saya yakin masih banyak yg belum gila betulan dan masih bisa disembuhkan.

Memulai dari sendiri tak mudah tapi harus dimulai. Tak mudah membenahi keadaan yg sudah carut marut di lingkungan kita, kita selalu berharap orang lain berubah dan memulainya, padahal jelas orang lain juga begitu, menunggu orang lain berubah. Lantas kapan ada perubahan? memulai dari diri sendiri adalah kata kuncinya! jelas berat, apalagi untuk memulai dari diri sendiri terkadang dan bahkan seringkali diri kita sendirilah korban awalnya.

Seperti sebuah lilin yg terbakar di ruangan gelap, bisa menerangi ruangan sekitar walau temaram dengan diri sendiri ikut terbakar dan habis karenanya. Keberanian yg jelas harus diacungi jempol bukan malah dikucilkan dan dianggap aneh dan gila. Jelas harus ada yg memulainya, syukur alhamdulillah orang lain sadar dan tergugah ikut rawa-rawe rantas malang malang putung, lilin kecil saja mau dan berani berkorban menjadi pelita di kegelapan malam, apalagi kalau yg punya lampu petromax berani menampakkan jati dirinya, maka teranglah ruangan yg selama ini gelap gulita ,tak jelas dan samar-samar, mana yg benar mana yg salah, mana yg halal mana yg haram.

Membawa rizki untuk keluarga sungguh bernilai ibadah karena sesuai syariah, namun patutkah membawa pulang rizki subhat  alias abu-abu untuk dimakan anak istri kita? nilai ibadahnya pasti berkurang atau  bisa jadi hilang, hanya tinggal nilai ekonominya saja dan yg pasti nilai keberkahannya tidak ada. Rizki yg berkah itulah yg seharusnya kita bawa pulang ke rumah walau sedikit, karena keberkahan membawa kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat. Amin.

Selamat menjadi lilin di antara gelapnya malam, mulai sekarang juga.
Semoga ikhlas dan sabar.

Minggu, 12 Juni 2011

LaZana, Sebuah Tonggak Baru

LaZana adalah brand peluang bisnis baru lagi yang saya ciptakan, sebuah tonggak baru lagi tercipta setelah kelahiran izziprint (digital printing) dan izziklin (laundry kiloan). Alhamdulillah, mudah-mudahan sukses dan berkah. Amin.

Sebuah penciptaan dengan prinsip ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi), setelah bergulat di kuliner selama kurang lebih empat tahun, kini saatnya mengibarkan bendera sendiri dengan gagah berani penuh keyakinan.

LaZana, nampak seperti ke-itali-italian, seperti LaPiazza, LaFonte, mirip pula dengan jenis masakan Lasagna, padahal bukan bahasa italia sekalipun, LaZana plesetan dari kata "rasanya"! brand LaZana didapatkan selama hampir 2 minggu memeras pikiran dan perasaan, alhamdulillah semoga sukses, mohon doa restu.

LaZana jualan apa? tiga makanan modern sekaligus dalam satu booth cantik semimobile, jual menu spaghetti ayam crispy, burger ayam crispy dan crispy french fries aneka rasa dengan ciri khas crispy pada semua menunya.

Tertarik? tunggu info selanjutnya.

Senin, 30 Mei 2011

Nikmatnya Mencipta

Hal yg pertama kali terasa saat saya bisa mewujudkan bisnis impian saya adalah rasa nikmat dan puas, ada yg terwujud dan benar-benar nyata bukan angan-angan apalagi sekedar mimpi. Ada rasa bangga karena berhasil mewujudkan sebuah mimpi, apalagi bisa melihatnya benar-benar ada wujudnya di depan mata! Selanjutnya bersemayam rasa benar-benar memiliki sendiri sesuatu yg benar-benar "milik" kita dan bisa kita "kendalikan", bukan kantor milik orang lain atau pemerintah.

Mencipta bisnis baru akhirnya menjadi hobi sekaligus kebutuhan! meng-explore lebih lagi kemampuan diri, membangunkan terus kekuatan yg tersembunyi dalam diri seolah ada "jin" yang siap melayani apapun keinginan saya. Nikmatnya bisa mencipta peluang dan akhirnya bermanfaat bagi orang lain.

Hal lain yg menyenangkan adalah ketika ada keluarga yang datang dan tahu kalau saya punya bisnis ini itu, saya bisa menceritakan mulai dari awal "menciptanya" sampai dengan kondisi saat ini. Saya memiliki pengalaman lain dari hanya sebagai karyawan kantoran, saya bisa memotivasi saudara-saudara saya dan teman-teman saya untuk segera memulai berbisnis.
Ayo ciptakan bisnis! Temukan jati diri Anda!



Minggu, 29 Mei 2011

Kekuatan Mimpi

Orang tua-tua dahulu sering memberi wejangan agar kita bercita-cita yg tinggi sampai ada kalimat "gantungkan cita-citamu setinggi langit", kita sejak kecil diharuskan bermimpi seindah-indahnya. Seperti cerita Obama kecil saat ditanyakan cita-citanya untuk menjadi presiden, dan kini mimpinya jadi kenyataan! dia benar-benar menjadi presiden bahkan presiden negara adidaya.

Kalau mimpi kita saat kecil begitu indah dan dinyatakan dengan penuh antusias, kini seharusnya kita juga berani bermimpi lagi ketika mimpi kita mungkin hanya sebagian atau bahkan tidak ada yg menjadi nyata sama sekali. Kita harus berani bermimpi lagi dan berani menjalani tahapan-tahapan usaha keras kita agar mimpi indah kita menjadi kenyataan.

Siapa sangka, pemilik gerai ayam tekenal KFC harus bermimpi lagi dan merajut usahanya ketika usia sudah senja? Kolonel Sanders memulai bisnisnya ketika usia 65 tahun, dia berani bermimpi lagi ketika karirnya di militer telah usai. Dia bermimpi ayam gorengnya mendunia dan kini menjadi kenyataan, siapa yg tidak kenal KFC? mimpinya bahkan meng-inspirasi orang banyak, lihatlah aneka merek ayam goreng sejenis KFC mulai dari gerobak reyot di gang sempit sampai resto kelas menengah seperti usaha saya sekarang.

Mimpi menciptakan kesadaran baru bahwa kita bisa melakukan hal-hal yg secara nyata kini belum bisa dikerjakan, mimpi memiliki keajaiban tersendiri, bahkan dalam mimpi terkadang kejadian-kejadiannya begitu nyata, bahkan sampai membuat fisik kita seperti nyata telah melakukan aktifitas dalam dunia nyata padahal hanya mimpi. Dengan bermimpi kita mendekati kenyataan impian dengan lebih dekat sehingga kita sudah bisa merasakan indahnya mimpi jauh  sebelum kenyataanya terjadi. Mimpi menciptakan semangat yg luar biasa, meng-explore lebih dalam lagi aneka kemampuan kita yg selama ini tertidur dalam comfort zone, mengenali kekuatan diri lebih besar lagi dari yang sudah pernah kita kenali.

Dan hebatnya, mimpi itu gratis! setiap orang boleh bermimpi apa saja dan menjadi apa saja tanpa harus membayar apapun! tinggal berbaring tenang dan bermimpilah. Mimpi tinggalah mimpi kalau kita tidak pernah terbangun dan beranjak mewujudkan mimpi kita. Melangkah kecil, memulai dari yg remeh temeh dan mulailah kita mewujudkan mimpi kita. Tergerak membaca tabloid usaha saja sudah langkah kecil yg tidak semua orang berminat melakukannya kalau tidak memiliki sebuah mimpi ingin sukses jadi pengusaha, tinggal komitmen dan keseriusan saja yg akan mengantar kita ke tangga sukses.

Selamat bermimpi! Anda layak sukses seperti orang lain yang sukses. Sukses bukan milik sekelompok orang, sukses milik setiap orang! Anda punya hak untuk sukses.

Senin, 23 Mei 2011

Memulai Bisnis

Ada 3 cara bisnis menurut Purdie Chandra pemilik Primagama yaitu BODOL, BOTOL dan BOBOL. apa itu?

BODOL
Berani Optimis Duit Orang Lain, artinya kita memulai bisnis tanpa mengeluarkan sepeserpun duit sendiri alias modal dengkul! Bagaiman bisa? asalkan proposal bisnis kita bagus dan pandai meyakinkan orang lain, maka tak susah mendapatkan investor untuk memodali usaha kita, tinggal kitanya yang harus pandai-pandai "menjual" dan mencari orang yang duitnya "tidur".

BOTOL
Berani Optimis Tenaga Orang Lain, artinya kita berbisnis tanpa harus dikerjakan sendiri. Bisnis jenis ini cocok untuk yg masih kerja kantoran sebagai bisnis sampingan alias "amphibi". Punya ide bisnis dan modal tapi tidak ada waktu untuk menjalankannya karena kesibukan dll., maka pilihannya adalah orang lain kita gaji untuk menjalankan bisnis kita, tentu dengan kriteria standard bisa dipercaya dan jujur selain takaran keahlian kerja.

BOBOL
Berani Optimis Bisnis Orang Lain, model ini yang lagi naik daun! Bisa mengambil waralaba atau Business Opportunity (BO) yg ditawarkan orang lain yg sudah terbukti memberikan keuntungan. 

Memulai bisnis dengan menciptakan produk sendiri tentu bisa saja, namun harus survei dulu demand produknya, market segmentation (baca target pasar), pricing position, merancang merk dan logonya, branding sampai membuat SOP produknya bukanlah butuh waktu sebentar  dan pasti "berdarah-darah" di lapangan. Maka tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk membeli "pengalaman" bisnis orang lain untuk kita jadikan bisnis yg bisa menjanjikan keuntungan buat kita. Minimal bimbingan dan pengalaman bisnisnya akan mengantar kita lebih dekat ke arah kesuksesan bisnis.

Dalam waralaba, minimal apa-apa yg menjadi persiapan "startup" sudah disiapkan oleh pewaralaba, misalnya untuk waralaba makanan yang dijual di outlet, maka mulai dari standard booth/gerobak dan  peralatan/perlengkapan masak-memasak sampai SOP-nya sudah dipersiapkan untuk kelangsungan operasional di booth day to day, bahkan ada juga yang sampai memberikan tools berupa modul-modul pelaporan keuangan sederhana di outlet. Semua itu diberikan agar terwaralaba mudah dalam menjalankan bisnisnya dan fokus pada pengembangan bisnisnya.

Kunci sukses mengambil bisnis waralaba tetap pada attitude terwaralaba sendiri, passion tetap harus dimiliki dan dipupuk terus sehingga bisa enjoy terhadap bisnisnya dan otomatis fungsi kontrol dll. yg menjadi porsi terwaralaba tetap dijalankan tanpa ada rasa terbebani. 

Walau tidak seratus persen sama, ibarat belajar stir mobil, pelatih sudah mengajari aneka teknik mengemudi yang baik dan benar, setelah lulus dan  SIM sudah didapat, tinggallah si pengemudi apakah dia menyetir dengan baik dan benar sesuai pelatihanlah yg menentukan kesuksesan dia di jalanan. Tentu saja di setiap jalan tantangan akan berbeda, bekal teknik harusnya sudah cukup untuk mengatasi setiap tantangan dan yang pasti si pelatih tidaklah harus selalu  duduk di sebelah si pengemudi mendampinginya kemana saja dia akan jalan. Jam terbang akan menjawab setiap tantangan!


BOBOL,BODOL apa BOTOL? silahkan pilih dengan sikap optimis berhasil.

Kamis, 19 Mei 2011

Takut Gagal

Penyakit yg selalu menghinggapi orang saat berniat wirausaha adalah takut GAGAL! ketakutan yg seharusnya tidak perlu ada namun menjadi begitu besar menghadang langkah awal seseorang untuk memulai usaha.

Takut gagal berawal dari pikiran negatif yg diperoleh dari pengalaman orang lain yg gagal atau bacaan-bacaan negatif lainnya, padahal kamus gagal sebenarnya tidak ada. Bukankah ketika kita kecil belum bisa berjalan atau naik sepeda awalnya memang terjatuh-jatuh? ada rasa sakit dan bahkan mungkin berdarah-darah tapi kita tetap berusaha bangkit dan akhirnya berhasil, padahal kalau ditelisik kita belum pernah berpengalaman berjalan atau naik sepeda sebelumnya?. Memulai usaha juga seharusnya begitu, walau tidak ada pengalaman sebelumnya namun kalau pikiran kita fokus dan kuat untuk berhasil dalam berusaha, maka hasilnya pasti berhasil layaknya kita berhasil waktu belajar berjalan atau naik sepeda.

Salah satu cara menghilangkan ketakutan GAGAL bisa dengan cara membaca success story orang-orang besar dalam menjalankan usahanya, bagaimana mereka memulai bisnis mereka, merangkak dari NOL menjadi besar seperti sekarang ini. Cara kedua adalah dengan selalu berpikir positif dalam memandang aneka masalah dan  menjauhkan pikiran dari aneka hitungan-hitungan yg njelimet yg justru akan memadamkan motivasi kita untuk berbisnis. Cara ketiga bergaul dengan komunitas bisnis juga penting untuk menjaga konsistensi dalam berbisnis dan menambah jejaring bisnis, ibarat macan bergaul dengan macan bukan dengan rusa dan sejenisnya. Bergaul dengan tukang minyak wangi akan wangi bergaul dengan preman jadi kayak preman, jangan salah bergaul, pilih teman dan komunitas di sekitar yg bisa memberi motivasi bisnis bukan sekedar obrolan kosong tak berguna.

Empat tahun yang lalu, seorang kawan saya tertarik untuk berbisnis namun masih bingung harus sewa tempat ruko atau beli ruko, saya bilang sewa saja dulu mengingat kapital bagusnya disimpan dulu karena bisnis pada awal biasanya belum stabil, modal buat "bantalan' kalau terjadi guncangan. Teman saya bilang, kalau sewa bagaimana kalau kemudian hari tidak boleh diperpanjang, orangnya sirik dll. sehingga tempat usaha kita diambil alih? Saya bilang, urusan itu nanti kalau terjadi pasti ada jalan keluarnya, ambil saja hikmahnya siapa tahu disuruh pindah malah jadi besar di tempat yang baru. Intinya jangan dipikir sekarang, masalah itu bukan domain kita. Kita hanya berusaha selebihnya domain Allah, saya bilang. Saya ceritakan kalau tempat usaha saya dulu juga pernah tidak boleh diperpanjang dengan alasan macam-macam, saya ikhlas dan berdoa malah setelah pindah dapat lebih besar dan lebih maju, kata saya merujuk pada tempat izziprint.com sekarang.


Namun apa hendak dikata, kawan saya memang terlalu kuat otak kirinya, jurusannya ilmu pasti dan jebolan master kampus kuning, ditambah pula dia seorang birokat tulen, maka tak heran sampai detik inipun belum terwujud niatnya untuk memulai usaha. Berpikir hitung-hitungan dan berpikiran negatiflah yg menyebabkan niat usaha tsb. tidak terwujud, padahal saya sudah bilang kalau memulai usaha itu jangan mikir sukses dulu seperti orang pergi mandi, masuk kamar mandi dan mandi, sederhana saja, kalau kurang shampo atau sabun tinggal keluar atau teriak minta diambilkan. Kalau mau mulai bisnis jangan takut gagal! kamus gagal tidak ada dalam usaha, semuanya proses menuju hasil yang terbaik asal disadari hikmahnya dan segera bangkit.

Orang sukses bukan orang yg tidak pernah gagal, orang sukses adalah orang yg gagal kemudian bangkit lagi.

Rabu, 18 Mei 2011

Kritik=Jamu

Dulu waktu saya masih punya warnet ada kejadian menarik yang sampai sekarang selalu saya ingat dan menjadi cambuk bagi saya untuk melayani pelanggan dengan pelayanan yg terbaik.

Kejadiannya begini, saat operator saya tidak masuk kerja saya gantikan jaga warnet karena kebetulan hari itu hari libur kerja. Saat sore tiba ada seorang pemuda yg masuk warnet dan seperti biasa layaknya pelanggan yg lain dia asik dengan komputernya. Tak lama kemudian dia berhenti "bermain" dan menghampiri saya di meja server untuk membayar sambil menanyakan jam berapa warnet akan tutup. Saya jawab bahwa warnet tutup seperti biasa pkl. 21:00, dia juga bilang nanti dia akan kembali lagi.

Selepas isya' pemuda tadi datang lagi seperti biasa langsung "main" internet seperti 2 pelanggan lain yg lebih dulu datang. Selang beberap saat kemudian 2 pelanggan selesai main dan tinggallah pemuda tadi sendirian. Saya merasa badan sudah sangat lelah karena tidak terbiasa jaga warnet dari pagi dan menurut hitung-hitungan juga rugi kalau warnet hanya dipakai 1 pelanggan, maka pikiran sayapun memutuskan untuk tutup lebih cepat.

Satu persatu komputer saya matikan dan beres-beres meja kursi, tirai kaca depan juga saya tutup, tulisan BUKA di kaca depan juga sudah saya balik jadi TUTUP. Karena merasa gaduh dan tidak nyaman dengan suasana warnet, maka pemuda yang sedang asik "main" internetpun bertanya pada saya "mau tutup ya!" saya jawab "ya" dengan saya tambahi alasan kalau saya sudah capek karena jaga warnet dari pagi dan sekalian saya kasih tahu kalau karyawan saya tidak masuk kerja hari ini. Saya merasa jawaban saya pastilah bisa diterima dan masuk akal, namun apa hendak dikata, pemuda tadi marah besar! dia menggebrak meja komputer, dia bilang bukannya tadi sore dia sudah tanya tutupnya jam berapa dan saya sudah jawab tutup jam 21:00 kenapa sekarang mau tutup? katanya keras.

Kegaduhan di warnet saya menarik perhatian tetangga kios saya, mereka berusaha mencari tahu ada masalah apa di warnet saya, tapi saya tenangkan mereka dan saya yakinkan bahwa masalah ini akan saya selesaikan sendiri tanpa campur tangan mereka.

Saat ketegangan masih terjadi pemuda tadi terus memberondongkan kata-kata yg sungguh membuat saya tidak bisa berkutik lagi. Dia bilang dia tidak peduli apakah saya adalah pemilik warnet atau bukan tapi kalau sudah meniatkan diri untuk membuka usaha harus bertanggungjawab dan konsisten terhadap pelanggan! jangan kecewakan pelanggan dengan alasan apapun! katanya. Benar sekali katanya-katanya dan sangat menohok saya yg waktu itu baru seumur jagung buka usaha.

Menyadari kekeliruan saya, akhirnya sayapun minta maaf berkali-kali atas kesalahan saya dan sebagai imbalannya sayapun menawarkan gratis atas pemakaian internet di warnet saya. Saat itu saya berpikir pastilah jurus gratis akan jadi solusi yang tepat atas kekecewaan pemuda tadi. Namun betapa kagetnya saya, dia bukannya bisa menerima tawaran saya tapi malah lebih marah dari sebelumnya! dia bilang bahwa dia punya uang dan main internet tidak berharap gratisan! jangan menghina saya katanya dengan nada tinggi. Di tengah kekagetan saya, dia beranjak ke meja kasir dan dengan kasarnya dia melempar uang receh seribuan di depan saya sambil menghitung dengan suara keras! seribu! dua ribu! tiga ribu! empat ribu! setelah sesuai dengan harga di layar kasir diapun pergi berlalu sambil membanting pintu..brakk!

Sebenarnya ada rasa marah pada diri saya atas perlakuan pemuda tadi, dan sayapun waktu itu cukup kuat untuk beradu otot dengan dia apalagi pasti dibantu pada tetangga kios saya, namun saya masih bisa menahan diri. Seumur-umur saya belum pernah dimaki-maki orang, sejak kecil dipuja-puji orang sekitar dan waktu baru merintis usaha sudah dicaci orang, tak terbayangkan rasa pahitnya saat itu.

Kejadian itu terekam kuat dalam memori saya dan ternyata makian dan cacian pemuda tadi menjadi jamu bagi saya. Pahit awalnya namun menjadi obat bagi perjalanan usaha saya sekarang. Saya sangat bersyukur dengan kejadian itu dan ingin rasanya ingin berterima kasih pada pemuda pelanggan saya andaikan bisa bertemu kembali, karena kritik pedasnya saya sekarang bisa membimbing karyawan saya agar dalam kondisi apapun pelanggan harus tetap mendapatkan apa yang menjadi haknya sesuai dengan janji layanan kita. Pelanggan adalah raja!

Jumat, 25 Maret 2011

Mengantri Waktu

Mengantri BBM di SPBU adalah hal lazim, atau mengantri sembako juga hal yg lumrah. Bagaimana dengan mengantri waktu?

Hampir dipastikan tidak pernah ada! waktu memang gratis dan setiap orang memiliki waktu yg sama panjangnya setiap hari hanya saja jatahnya berapa lama seumur hidup tidak ada yg tahu.

Karena waktu adalah sumberdaya yg gratis dan dimilik semua orang, kebanyakan orang tidak menyadari kalau waktu adalah aset berharga yg seharusnya dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Saban hari kita lihat orang berlama-lama main gaple dll. tak mengenal waktu, sementara di lain pihak ada orang-orang yg begitu antusias mengisi waktu dengan kesibukan yg berguna.

Tak terbayangkan bila waktu tiba-tiba habis, kemana hendak membelinya? kalau gas LPG kita habis tinggal telepon dan datang, air galon kita habis tinggal telepon dan datang, lantas bagaimana kalau waktu kita habis? atau tiba-tiba saja ada penguasa yg memborong waktu dan menjualnya dengan harga mahal, pastilah kita harus mengantri membeli waktu berapapun!

Bersyukur kita masih punya waktu dan tidak perlu membeli alias gratis! so pergunakanlah waktu sebelum waktu membelah dada kita. Kata orang Arab waktu itu seperti pedang, pandai-pandailah mempergunakannya kalau tidak celakalah kita.

Merugilah manusia kecuali orang yg beriman dan berbuat baik, menganjurkan kebaikan dan kesabaran.

Kamis, 24 Maret 2011

Jendela Keresahan

Waktu sepertinya menelan mentah-mentah setiap detik sepak terjangku. Pagi ini sama seperti setiap pagi yg sudah berlalu, entah berapa pagi. Wajah resah seorang hamba ketika semua serba rutin hampir statis, di antara waktuku sejenak aku layangkan pandanganku di jendela kantorku, aku pandang dari ketinggian ke seluruh penjuru. Tanpa kata, yang ada ada tatapan kosong meratapi waktu yg pergi, hari-hari yg membosankan.

Rasanya sudah puluhan kali aku layangkan pandanganku di jendela yg sama di setiap kali keresahan itu datang mendera. Puluhan kali pula saya dapati pemandangan yg kurang lebih sama, semua seperti potret lama yg usang tanpa ekspresi.

Kepada kaca jendela, kusam warnamu seperti mewakili kusamnya hatiku. Kaca jendela, engkau memang menembuskan pandanganku, namun kau juga membatasi diriku. Kaca jendela, engkau mewakili penjara pandangan dan gapaian tanganku.

Kepada jendela, aku ingin melempar jauh-jauh keresahanku, melompat jauh pergi menata jalan hidupku lagi.

Senin, 28 Februari 2011

Berterima Kasih adalah Kebutuhan

Berterima kasih atas apa yg kita terima, entah itu materiil maupun moril sebernarnya kebutuhan kita! kitalah yg perlu berterima kasih, karena sebenarnya tanpa kita sadari saat ucapan kata terima kasih terucap, maka saat itu juga kita menerima limpahan berkah berupa energi positif dalam diri kita.

Banyak orang enggan berterima kasih karena merasa apa yg dia terima adalah haknya dan pantas diterima, sebaliknya juga menganggap apa yg orang lain berikan adalah kewajiban dan tugasnya. Rasa ego dan sombong sebenarnya memberikan energi negatif yg besar sekali, sehingga lama kelamaan orang yg bersikap seperti ini kan "kebal" hatinya bahkan tertutup rasa kemanusiaanya.

Pernahkah kita mengucap terima kasih khusus kepada organ tubuh kita? semisal pada kedua bola mata indah kita. Padahal sudah berapa lama keduanya telah berjasa men-support hidup kita? dengan kedua mata kita dunia terlihat indah, kita bisa melihat detail wajah ibu kita, bapak, adik-adik, anak-anak dan orang-orang lain yg kita temui. Pernahkah terbayang andai pagi-pagi di saat kita terbangun dari tidur dan kedua bola mata kita "ngambek" dan semuanya menjadi gelap? Bisa saja kita berucap memang itu sudah tugas organ yg namanya mata dan itu hak saya untuk bisa melihat, namun lihatlah betapa banyak orang tuna netra sejak kecil, apa dia memang berhak buta? apa istimewanya kita di mata Allah dibanding yg buta sehingga kita diberi hak melihat dibanding mereka? Apakah orang tua kita sudah pernah memberi "panjar" pada Allah atas kedua mata kita di saat kita dalam kandungan? NOL dan sama dengan orang buta tanpa ada istimewanya kita.

Berterima kasihlah atas apa saja yg kita terima dan jangan lupa juga memberi, saat menerima saja kita mandapatkan energi positif apalagi saat kita memberi, pasti lebih besar level energinya.


Terima kasih, terima kasih dan terima kasih.

Jumat, 25 Februari 2011

Mentor Bisnis

Bagi sebagian orang, berbisnis adalah hal yg mudah dan simple karena bisa dimulai dari bisnis apa saja, dari yg modal dengkul seperti broker alias makelar sampai yg butuh modal puluhan juta. Masalahnya adalah sampai seberapa lama bisnisnya bisa bertahan? berbisnis juga perlu mentor agar tidak lekas layu dan mati!

Mentor bisnis ibaratnya seorang sherpa yg memandu perjalanan di gunung Himalaya, dia berperan penting bahkan lebih penting dibanding alat-alat modern sang pendaki! sukses dan tidaknya pendaki tergantung sherpa, kalau salah jalan habislah, bisa jadi nyawa taruhannya. Sherpa-lah yg tahu kapan saat yg tepat untuk bergerak dan diam beristirahat, kapan dan dimana. Sherpa-lah yg menjadi petunjuk jalan, mana jalan pintas yg aman dan mana jalan berbahaya. Pendek kata, karena sherpa sudah puluhun kali bahkan ratusan kali melewati jalan ke arah puncak gunung, maka dia tahu seluk-beluknya, dan pendaki yg baru pertama kali lewat jalan tsb. sangat layak untuk percaya bahwa dengan petunjuk sherpa jalan sukses menuju puncak yg diangankan tinggal menuggu waktu saja.

Mentor bisnis laiknya sherpa, dia berperan besar menunjukkan arah bisnis yg benar agar tidak terperosok pada jurang-jurang kehancuran. Mentor bisnis juga menunjukkan jalan-jalan yg tepat untuk dilalui agar bisnis bisa berjalan lancar sesuai rencana, mentor bisnis juga berperan di saat-saat pebisnis dilanda kegalauan dan keraguan, mentor bisa memberi semangat dan movitasi yg sangat diperlukan oleh pebisnis pemula agar tetap semangat meniti jalur bisnis yg sudah dipilihnya sebagai jalan hidup dan pengabdian hidup.

Ayo cari mentor Anda!

Dua Pemancing Hebat

--------------------------------------------------------------------------------
Filed under Andrew Ho
16 Januari 2008 - 12:24 (Diposting oleh: Editor)
---------------------------------------------------------------------------------
Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing yang
sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu
mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi oleh 10
pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti biasa, kedua
pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan 10 pemancing
lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan menghampiri kail
mereka.

Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing kepada
kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak direspon
oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing berinisial A tersebut
menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu oleh kehadiran
pemancing-pemancing amatir itu.

Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia bersedia
menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10 pemancing lainnya,
dengan syarat masing-masing diantara mereka harus memberikan seekor ikan
kepada B sebagai bonus jika masing-masing diantara mereka mendapatkan 10
ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan tangkapan masing-masing diantara mereka
kurang dari 10, maka mereka tidak perlu memberikan apapun.

Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar tentang
tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing diantara
pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis si B
mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan ‘bonus’ ikan dari
masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan 10 orang teman
baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu, tidak mendapatkan
keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh si B.

Pesan:

Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih
bermanfaat bila diamalkan. “Hanya dengan cara kita mengembangkan orang
lain yang membuat kita berhasil selamanya,” kata Harvey S. Fire Stone.
Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih menguasai ilmu
pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari segi finansial,
pengembangan hubungan sosial, dan lain sebagainya. “Jika Anda membantu
lebih banyak orang untuk mencapai impiannya, impian Anda akan tercapai,”
imbuh Zig Ziglar, seorang motivator ternama di Amerika Serikat.

Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain
sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian,
loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat kita
berikan. “Make yourself necessary to somebody. – Jadikan dirimu berarti
bagi orang lain,” kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan memberi seperti itu
selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan sosial, tetapi juga
membangun optimisme karena merasa kehidupan kita lebih berarti.

Minggu, 20 Februari 2011

Melompat Lebih Jauh

Mengamati alam sekitar sungguh bisa menjadi bahan pengajaran bagi kita, coba lihat ikan lumba-lumba yg bisa melompat dari kolam dan melewati selingkaran besi. Ikan lumba-lumba bisa melompat keluar dari air dengan ketinggian beberapa kali dari panjang badannya yg hal ini mustahil dilakukan oleh atlet perenang handal manapun sepanjang sejarah! belum pernah ada manusia yg bisa menyelam dan kemudian melompat keluar dari air dengan ketinggian setengah saja dari tinggi badannya. Ikan lumba-lumba sudah menunjukkan dan menyemangati kita bahwa kita harus bisa melakukan apa yg sedang kita kerjakan dengan lebih baik lagi, kita masih bisa melompat lebih jauh!

Mengapa terkadang kita gamang dan tidak yakin bahwa kita bisa melakukan pekerjaan kita jauh lebih baik lagi? pola pikir alias mindset kita sudah lama terkungkung oleh sekat-sekat virtual yg tebentuk dari kecil baik oleh lingkungan atau lembaga pendidikan kita. Coba tebak apa yg dilakukan anak-anak kita ketika disuruh menggambar pemandangan? bertahun-tahun dari mulai kita sendiri sampai anak kita gambar yg terlukis adalah dua buah gunung, matahari di tengah-tengah, awan, burung-burung dan hamparan padi di sawah! Mengapa hal ini terjadi? mindset kita sudah dipola sejak kecil oleh orang disekitar kita sehingga gambaran kita menjadi sempit dan terbatas, pilihan menjadi sedikit padahal aneka pemandangan yang tak kalah menakjubkan bisa digambarkan.

Sebuah percobaan pernah dilakukan di sebuah lab, seekor belalang di alam normal bisa melompat sejauh kurang lebih satu meter di letakkan di sebuah wadah kaca. Minggu pertama sang belalang masih bisa melompat normal satu meter, pada minggu kedua sebuah sekat diletakkan di seperempat bagian ujung wadah. Selama seminggu sang belalang berusaha melompat terus menerus, setiap kali melompat selalu menabrak penghalang di ujung wadah kaca. Di akhir minggu di dapati sang belalang sudah bisa melompat dan tidak menabrak penghalang lagi. Minggu ketiga penghalang digeser menjadi setengah dari ukuran wadah, dan kembali sang belalang melompat-lompat dan menabrak penghalang. Di akhir minggu didapati lagi sang belalang sudah bisa melompat dan tidak menabrak penghalang lagi. Demikian seterusnya, penghalang digeser semakin mendekati posisi awal belalang. Di akhir percobaan, penghalangpun dilepas total, wadah sepanjang satu meter tanpa halangan apapun dan apa yg terjadi? belalang yg normalnya bisa melompat satu meter kali ini hanya bisa melompat-lompat di tempat tidak beranjak satu sentipun padahal tidak ada penghalang sama sekali!


Jadi segeralah buang barier yg menghalangi langkah kita, percayalah kita bisa melompat lebih jauuuh!

Kamis, 17 Februari 2011

Menjadi Yang Terbaik

Umat Muhammad adalah yg terbaik di antara umat para nabi lain, adakah kita menjadi yg terbaik di antara yg terbaik?. Sebaik-baik manusia adalah manusia yg memberi manfaat bagi yg lainnya.

Bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga adalah sudah lumrah dan insyaAllah manusia yg sudah dibekali akal pikiran bisa mencapainya dengan segala cara, namun bagaimana caranya agar bermanfaat bagi orang lain?

Tentu saja lain orang lain caranya, aneka profesi bisa jadi memberi orang lain manfaat. Bisa jadi seorang guru memberi manfaat ilmunya bagi murid-murid, seorang polisi bisa saja merasa sudah bermanfaat bagi masyarakat, begitu juga profesi lainnya seperti sopir, dokter dll. Lantas manfaat bagaimana yg kita maksudkan?

Lihatlah keluarga kita, kita hidupi mereka, kita cukupi sandang dan pangannya. Pendek kata kebutuhan hidupnya kita cukupi. Itulah manfaat nyata kita bagi keluarga kita. Nah, seperti itulah kira-kira manfaat nyata bagi orang lain yg dimaksud.

Bagaimana caranya? bagi orang kantoran alias orang gajian, tiap bulan mendapatkan hak atas pekerjaannya berupa gaji, dengan cara itulah keluarganya dihidupi bulan demi bulan tahun demi tahun. Adakah terpikir bahwasannya dia juga bisa saja memberi gaji pada orang lain agar keluarganya juga bisa dihidupi sama halnya keluarga kita?

Saatnya merubah mindset kita, membawa kita melewati batas bahwa kita tidak hanya mau menerima namun bisa juga bisa memberi sama halnya hak kita menerima, jadikan MEMBERI adalah HAK kita bukan lagi sebuah kewajiban yang terkadang kita penuhi dengan penuh keterpaksaan.

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah!

Jadilah Pengusaha!

Berangkat Dari Kenyataan

Berangkat dari kenyataan itulah awal dari perjuangan saya meraih mimpi, bukan sebaliknya saya bermimpi dulu baru kemudian take action. Kenyataan hidup bisa memicu orang untuk berbuat lebih, "the power of kepepet!". Karena awalnya saya hanya bermimpi jadi orang kerja kantoran selepas kuliah, itu saja.

Keluar dari sekat-sekat khayal yg kita buat sendiri selama mendapatkan pendidikan formal atau lingkungan kita, sekat-sekat yg akhirnya membatasi gerak langkah kita. Seorang teknisi komputer ternyata punya bakat kuliner! seorang koki hotel ternyata pandai bernyanyi! seorang dokter ternyata punya keahlian melukis dll. kenapa tidak kita jual? bukankah semua itu bisa menghasilkan? kenapa kita mesti harus terjebak pada satu bidang saja? Sesungguhnya dalam diri kita ada kekuatan besar yg tertidur dan siap dibangkitkan, layaknya jin yg siap dikeluarkan dari botolnya dan siap diperintah untuk apa saja! sialnya selama ini kita tidak tahu kalau kita punya "jin botol" ini.

Dari bisnis ke bisnis, jalani saja, tidak ada kegagalan! semua proses yg menjadikan kita lebih hebat dan sukses di masa mendatang. Seperti besi tempa, setiap prosesnya dilahap api berkali-kali, ditempa palu godam berkali-kali, dicelupkan di kolam air berkali-kali demi sebilah pedang tajam yg siap beraksi di medan pertempuran manapun!

Ayo bangkit!

Selasa, 15 Februari 2011

Permulaan

Bismillahirrahmaanirrahim..
Menembus batas! menyakini apa yg seolah tidak mungkin adalah awal langkah batin untuk sampai pada kemampuan menembus batas-batas ketidakmampuan menjadi sebuah kenyataan. Bukan keajaiban! tidak ada yg ajaib dalam hidup ini, semua bisa diusahakan asalkan ada sebongkah kesungguhan dan segenap jiwa mengusahakannya. Siapa yg bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil.

"Wahai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan" (QS Arrahman 55:33)



Selamat menembus batas! merubah mimpi menjadi kenyataan.


Wassalam,

Mashajaz