Senin, 28 Februari 2011

Berterima Kasih adalah Kebutuhan

Berterima kasih atas apa yg kita terima, entah itu materiil maupun moril sebernarnya kebutuhan kita! kitalah yg perlu berterima kasih, karena sebenarnya tanpa kita sadari saat ucapan kata terima kasih terucap, maka saat itu juga kita menerima limpahan berkah berupa energi positif dalam diri kita.

Banyak orang enggan berterima kasih karena merasa apa yg dia terima adalah haknya dan pantas diterima, sebaliknya juga menganggap apa yg orang lain berikan adalah kewajiban dan tugasnya. Rasa ego dan sombong sebenarnya memberikan energi negatif yg besar sekali, sehingga lama kelamaan orang yg bersikap seperti ini kan "kebal" hatinya bahkan tertutup rasa kemanusiaanya.

Pernahkah kita mengucap terima kasih khusus kepada organ tubuh kita? semisal pada kedua bola mata indah kita. Padahal sudah berapa lama keduanya telah berjasa men-support hidup kita? dengan kedua mata kita dunia terlihat indah, kita bisa melihat detail wajah ibu kita, bapak, adik-adik, anak-anak dan orang-orang lain yg kita temui. Pernahkah terbayang andai pagi-pagi di saat kita terbangun dari tidur dan kedua bola mata kita "ngambek" dan semuanya menjadi gelap? Bisa saja kita berucap memang itu sudah tugas organ yg namanya mata dan itu hak saya untuk bisa melihat, namun lihatlah betapa banyak orang tuna netra sejak kecil, apa dia memang berhak buta? apa istimewanya kita di mata Allah dibanding yg buta sehingga kita diberi hak melihat dibanding mereka? Apakah orang tua kita sudah pernah memberi "panjar" pada Allah atas kedua mata kita di saat kita dalam kandungan? NOL dan sama dengan orang buta tanpa ada istimewanya kita.

Berterima kasihlah atas apa saja yg kita terima dan jangan lupa juga memberi, saat menerima saja kita mandapatkan energi positif apalagi saat kita memberi, pasti lebih besar level energinya.


Terima kasih, terima kasih dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar