--------------------------------------------------------------------------------
Filed under Andrew Ho
16 Januari 2008 - 12:24 (Diposting oleh: Editor)
---------------------------------------------------------------------------------
Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing yang
sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu
mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi oleh 10
pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti biasa, kedua
pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan 10 pemancing
lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan menghampiri kail
mereka.
Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing kepada
kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak direspon
oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing berinisial A tersebut
menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu oleh kehadiran
pemancing-pemancing amatir itu.
Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia bersedia
menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10 pemancing lainnya,
dengan syarat masing-masing diantara mereka harus memberikan seekor ikan
kepada B sebagai bonus jika masing-masing diantara mereka mendapatkan 10
ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan tangkapan masing-masing diantara mereka
kurang dari 10, maka mereka tidak perlu memberikan apapun.
Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar tentang
tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing diantara
pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis si B
mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan ‘bonus’ ikan dari
masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan 10 orang teman
baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu, tidak mendapatkan
keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh si B.
Pesan:
Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih
bermanfaat bila diamalkan. “Hanya dengan cara kita mengembangkan orang
lain yang membuat kita berhasil selamanya,” kata Harvey S. Fire Stone.
Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih menguasai ilmu
pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari segi finansial,
pengembangan hubungan sosial, dan lain sebagainya. “Jika Anda membantu
lebih banyak orang untuk mencapai impiannya, impian Anda akan tercapai,”
imbuh Zig Ziglar, seorang motivator ternama di Amerika Serikat.
Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain
sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian,
loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat kita
berikan. “Make yourself necessary to somebody. – Jadikan dirimu berarti
bagi orang lain,” kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan memberi seperti itu
selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan sosial, tetapi juga
membangun optimisme karena merasa kehidupan kita lebih berarti.
Luuuaaarrrrr Biasaaa......
BalasHapus