Selasa, 21 Februari 2012

Takdir vs Mimpi


" Peliharalah visi dan impian anda, karena mereka anak-anak jiwa anda dan
rancangan pencapaian terbesar anda"

( Napoleon Hill, penulis ternama AS dengan salah satu bukunya berjudul
"Think and Grow Rich", laku 20 juta copy)

Memelihara mimpi dan menjaganya tetap menyala sangatlah penting karena
tanpa mimpi sebenarnya kita hanya ada secara "wadhag" namun sudah mati
karena tanpa jiwa lagi. Sekecil apapun mimpi kita, mimpi itulah yg membuat
kita mau terus berjuang dan bertahan hidup.

Antara takdir dan impian tidaklah saling berkutuban, keduanya adalah
sejalan. Kita tidak tahu takdir kita sampai takdir itu benar-benar
terjadi, selama belum terjadi masih ada peluang untuk berusaha dan terus
mengejar mimpi kita, apapun! Kerena tidak ada yg tahu apa-apa yg akan
terjadi pada diri kita dan rencana kita, maka teruslah mengejar mimpi
sampai takdir itu datang meng-amini rencana kita.

Kisah nyata, seorang office boy bisa menjadi seorang pengusaha kaya, siapa
sangka? andai dia saat itu hanya menyakini bahwa takdirnya adalah menjadi
seorang OB selamanya, maka takdirnya adalah jadilah benar adanya, namun
karena dia memiliki mimpi maka dikejarlah mimpi itu. Dia berusaha
menyisihkan gajinya dan mulai berjualan ayam bakar di emperan toko malam
hari dan singkat cerita karena keuletannya, takdir itu datang dalam wajah
lain, takdir perubahan! gerainya ayam bakarnya hampir di seluruh kota ada,
dia adalah Mas Mono dengan ayam bakar masmono-nya.
(http://ayambakarmasmono.wordpress.com/).

Kisah seperti Mas Mono di atas sebenarnya sangat banyak sekali, sebut saja
Ciputra yg pinjam ayam tetangga, Bob Sadino yg jualan telor, atau Ibu Susi
Pudjiastuti pemilik Susi Air yg dulunya bakul ikan di Pangandaran, atau agak
keluar negeri, siapa sangka Kol. Sanders setelah pensiun dari tentara
malah jualan ayam goreng? siapa yg tidak tahu KFC? Kisah-kisah di atas
adalah bukti bahwa sebelum takdir itu benar-benar terjadi maka berusahalah
mengejar mimpi dan begitu tercapai itulah takdir yg akhirnya diketahui.
Siapa yg tahu takdir kita?

Dalam realita, boleh jadi kita adalah para "abdi dalem" yg menjadi
sub-ordinat sebuah entitas yg "takdir"-nya ditentukan dari atasan, namun
urusan mimpi adalah urusan pribadi dan bukan urusan atasan kita. Mimpi
bisa jadi sangat bebas bahkan sangat "liar". Mimpi bukanlah sebuah barang
kasat mata, mimpi tidak dibatasi sekat-sekat apalagi jam kerja. Maka
bermimpilah kawan! dan jangan lupa kejar sampai dapat, masih ingat saat
mengejar layang2 putus? ya seperti itulah! tanpa lelah dan tanpa takut
gagal!

Salam Entrepreneur!

Rabu, 15 Februari 2012

Sumber Kebahagiaan

Sebuah pemberian ternyata memberikan sensasi emosional tersendiri dan ini yg dinamakan kebahagiaan spiritual. Sebuah kebahagiaan yg kita rasakan bukan ketika kita menerima sesuatu tetapi sebaliknya ketika kita memberikan sesuatu. Tak heran matapun bisa berkaca-kaca dan bahkan dada serasa penuh bahkan bisa sampai terisak-isak sendiri. Tangisan bahagia!

Sumber kebahagiaan hakiki adalah dari dalam diri kita sendiri (internal) bukan dari luar diri kita (eksternal), semakin jauh orang berlari mencari kebahagian maka yg didapati adalah kehampaan. Banyak orang berlomba mencari materi dan kekuasaan lalu mengira dengan limpahan materi dan aneka jabatan yg disandang maka kebahagiaan akan datang menyertainya, namun ternyata malah menjadi beban hidupnya dan akhirnya semakin jauh dari kebahagiaan. Maka tak heran banyak orang kaya dan terkenal hidupnya berakhir dengan tragis, mati bunuh diri atau mati karena overdosis obat, tercatat nama Hitler, Elvis Presley, Michael Jackson dan terakhir penyanyi bersuara emas Whitney Houston mati karena campuran aneka obat penenang.

Kebahagiaan berasal dari dalam diri sendiri bisa timbul ketika kita mensyukuri apa2 nikmat yg sudah kita peroleh dan kemudian merefleksikannya dalam sikap hidup sehari-hari, tidak banyak mengeluh dan sering menyempatkan diri berbagi atas apa yg sudah diperolehnya. Berbagi nikmat sama halnya dengan pupuk yg terus menyuburkan dan menumbuhkembangkan rasa bahagia kita. Maka barangsiapa suka memberi dan berbagi dijamin hidupnya akan bahagia.


Sempatkan berbagi dari hal yg kecil kalau bisa disetiap memulai hari, semoga dampaknya bisa kita dapati berupa keceriaan dan keberkahan sepanjang hari! Amin.


Tulisan ini penulis buat setelah mengalami pagi emosional karena bahagia bisa memberi orang makan di pagi buta. Ceritanya ketika mau berangkat kantor saya lihat ada kekek renta yg lusuh (baca: gelandangan bukan orang gila) yg duduk setengah bersandar di dekat bak sampah rumah tetangga, spontan saya ambilkan sepaket makanan dan lauknya yg saya namakan "paket cinta untuk sesama". Bahagianya luar biasa! berangkat kerja dengan mata berbinar dan sedikit berkaca-kaca serta dada serasa penuh sesak! apalagi ketika mengingat sekilas wajah dan tatapan mata  penuh misteria dari sang kakek. Selamat makan pak! semoga engkau tabah dan kuat menjalani hidup, semoga saya bisa setabah dan sekuat bapak. Amin.