Sabtu, 17 Maret 2018

Bahtera Nuh AS

                          Ilustrasi Bahtera Nuh A.S.

Bisa jadi, umat manusia punah sama sekali ketika banjir besar melanda bumi. Kita dan aneka hewan yang ada sekarang ini mungkin saja tidak ada di muka bumi jika saja seorang Nuh tidak terbangun dan membangun bahtera besar. Habislah umat manusia, jika saja Nuh terlelap dalam status quo dan tidak memiliki visi yang melampaui masanya. Habislah umat manusia jika saja Nuh goyah keyakinannya dan tidak memiliki kesabaran yang luar biasa atas hinaan dan gangguan umatnya.

Nuh membangun bahtera tidak di dekat pantai melainkan di pucuk gunung, Nuh mendapatkan hinaan dan cibiran dari umatnya dari apa yang dikerjakannya. Sulit tapi memang harus dilakukan, pahit namun harus ditelan untuk sebuah keyakinan. Nuh membangun bahtera tidaklah setahun dua tahun melainkan bertahun-tahun. Nuh bersama pengikutnya kompak bekerja sama, mengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang sudah pasti menjadi andil besar kesuksesan terwujudnya visi besar tersebut. Singkat cerita bahtera Nuh pun berlayar dengan sukses mengarungi banjir besar dengan membawa pasangan berjenis-jenis binatang dan akhirnya berlabuh di daratan antah berantah. Pengikut dan binatangnya beranak pinak dan menyebar ke penjuru bumi, dan kita adalah anak turunnya. Itulah Nuh AS, visi misi besar dan kerja besar dengan dilandasi keyakinan dan berbaju kesabaran berbuah sukses besar, yaitu tetap berlangsungnya kehidupan manusia dan makhluk di bumi sampai saat ini.

Elon Musk, seorang pebisnis, investor, dan insinyur visioner yang baru-baru ini mengguncang dunia dengan peluncuran  roket Falcon ke angkasa membawa mobil dan sopirnya (Starman). Musk memiliki visi dan misi yang melampau zamannya, yaitu membentuk koloni baru manusia di planet Mars! Visinya jauh ke depan hampir mirip dengan Nuh. Visi misinya tentu didukung dengan kerja keras penuh keyakinan dengan bekal iptek tentunya.  Elon Musk seperti Nuh pada zaman now.

 
Membangun SPMI

Membangun Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sama halnya dengan membangun bahtera Nuh, kita harus memiliki dan menjiwai visi misi institusi, perlu keyakinan, kerja keras, kerja sama, kesabaran, dan waktu yang tidak sebentar. Mustahil kalau kita hanya hapal visi misi tanpa menghayati artinya dan melaksanakan amanahnya lalu semua secara instan terjadi. Penghayatan visi misi institusi akan memberikan keteguhan niat dan memberi keyakinan sepenuh hati seluruh civitas akademika untuk bergerak bersama mewujudkan mimpi besar bersama-sama seperti  keyakinan Nuh AS dan pengikutnya yang berbuah sukses besar dan kita ikut menikmatinya sekarang ini, yaitu masih adanya umat manusia dan hewan di bumi.

Membangun SPMI tidak seperti membangun Candi Roro Jonggrang yang hanya semalam saja dan berdasarkan nafsu belaka, tanpa visi misi yang mulia dan hanya memerintah orang lain (baca bangsa jin) yang mengerjakannya. Walhasil candinya tidak berwujud sesuai harapan dan pada akhirnya kandas cita-citanya. Kedua kisah di atas sangat bertolak belakang, satunya kisah sukses besar dalam sejarah umat manusia sedangkan satunya adalah kisah kegagalan dalam dongeng sejarah kita.

Kita membangun SPMI memang penuh tantangan, keyakinan segenap civitas akademika yang kuat dipandu visi misi institusi dan kerja sama akan memuluskan jalannya. Ingat, BERSAMA kesulitan ada kemudahan (terjemhan yang benar, bukan sesudah kesulitan ada kemudahan). Kemudahan dan kesulitan seperti keping koin uang logam, ada bersama-sama tergantung cara pandang kita.

Ayo bangun! Membangun SPMI kita. Jadilah Nuh-Nuh zaman now di institusi kita masing-masing.
Sukses adalah sebuah pilihan.


Kamis, 01 Maret 2018

Kisah Seorang Kawan Lama


Cerita ini pernah saya dengar saat kuliah di Entrepreneur University, cerita tentang pertemuan dua orang kawan lama yang bisa kita ambil pelajaran untuk meraih sukses.

Seorang kawan hendak menemui kawan lamanya dan mereka janjian ketemu di rumah kawannya di pinggir sebuah danau. Singkat cerita setelah berbincang lama di teras rumah, sang kawan mengajak mancing di danau. Dengan sebuah perahu mereka berdua menuju ke tengah danau dengan membawa peralatan pancing.

Sejam dua jam mancing dan waktunya makan siang, sang kawan bilang kalau dia lupa membawa makanan dan hendak mengambil makanan ke rumah. Sang kawanpun hap dan meloncat dari perahu dan tap tap berjalan di atas air menuju pinggir danau! Kawan yang di perahupun terheran-heran dan ternganga melihat pemandangan tersebut. Dan tidak lama kemudian sang kawanpun kembali ke perahu dengan cara yang sama, berjalan di atas air! Betapa sakti teman ini, pikirnya. Bagaimana caranya orang bisa berjalan di atas air, heran dan takjub menyelimuti hatinya.

Merekapun makan dan kembali meneruskan memancing tanpa bicara sepatah katapun. Entah karena gengsi atau karena apa. Tak lama mereka memancing, dari pinggir danau terdengar suara orang memanggil nama sang kawan. Rupanya kawan karib sang kawan memanggil dari pinggir danau, dan sang kawanpun memberi isyarat agar ikut bergabung memancing, dan tap tap orang yang baru datang inipun berjalan di atas air mendekati perahu dan hap meloncat ke perahu. Semakin heran dan ternganga kawan ini melihat kejadian yang dilihatnya. Bagaimana bisa orang-orang ini bisa berjalan di atas air? mereka orang-orang sakti, pikirnya.

Melihat keheranan temannya ini, sang kawan dengan senyum menjelaskan kalau mereka berdua ini sering melewatkan waktu dengan mancing di danau, sedangkan bagaimana mereka bisa berjalan di atas air, sang kawan menjelaskan bahwa karena seringnya mereka memancing di danau tersebut mereka jadi hapal posisi batu-batu yang ada di bawah permukaan air walaupun tidak terlihat, sehingga mereka mudah melompat dari batu ke batu lain. Wow...itu rahasianya! bukan karena mereka sakti atau sejenisnya.

Jalan Sukses
Tidak ada jalan pintas untuk meraih kesuksesan. Seseorang harus belajar mengenali dirinya dan di luar dirinya dengan baik, berproses dan berpraktik dengan baik, maka kesuksesan adalah hal yang sangat mungkin dan tidak mustahil walau awalnya terlihat mustahil. Dan kesuksesan bukan diperoleh karena aji-aji kesaktian atau kemampuan supranatural yang tidak bisa kita tiru. Kita bisa meniru kesuksesan seseorang asal kita menemukan "guru" dan dengan sungguh-sungguh mengikuti prosesnya. Mari kira ubah kata-kata Impossible menjadi I'm Possible.