Kamis, 24 Maret 2011

Jendela Keresahan

Waktu sepertinya menelan mentah-mentah setiap detik sepak terjangku. Pagi ini sama seperti setiap pagi yg sudah berlalu, entah berapa pagi. Wajah resah seorang hamba ketika semua serba rutin hampir statis, di antara waktuku sejenak aku layangkan pandanganku di jendela kantorku, aku pandang dari ketinggian ke seluruh penjuru. Tanpa kata, yang ada ada tatapan kosong meratapi waktu yg pergi, hari-hari yg membosankan.

Rasanya sudah puluhan kali aku layangkan pandanganku di jendela yg sama di setiap kali keresahan itu datang mendera. Puluhan kali pula saya dapati pemandangan yg kurang lebih sama, semua seperti potret lama yg usang tanpa ekspresi.

Kepada kaca jendela, kusam warnamu seperti mewakili kusamnya hatiku. Kaca jendela, engkau memang menembuskan pandanganku, namun kau juga membatasi diriku. Kaca jendela, engkau mewakili penjara pandangan dan gapaian tanganku.

Kepada jendela, aku ingin melempar jauh-jauh keresahanku, melompat jauh pergi menata jalan hidupku lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar