Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia pada awal tahun 2020 termasuk Indonesia yang terdeteksi pada sekitar Maret 2020, banyak hal terjadi di dunia, mulai dari dampak ekonomi dengan tutupnya banyak perusahaan, tutupnya sentra-sentra ekonomi masyarakat seperti pasar dan mall, tempat-tempat berkumpulnya masyarakat seperti bioskop, tempat karaoke, hotel, dan restoran. Pun tempat-tempat pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi juga terdampak, tutup. Tatanan kehidupan sosial masyarakat pun terdampak seperti dibatasinya atau bahkan dilarangnya pertemuan dan kegiatan masyarakat seperti hajatan pernikahan, sunatan, sampai arisan di RT-RW pun terdampak. Walhasil sektor ekonomi, pendidikan, dan sosial semua terdampak.
Nah mulailah apa yang dulu belum pernah terbayangkan, ekonomi tetap merangkak walau susah payah dengan hadirnyanya layanan serba online, mulai dari pasar online, toko online sampai pada pengantarannya pun bisa dipesan secara online. Pun di dunia pendidikan, pembelajaran online mulai dijalankan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, walhasil walaupun pandemi beberapa sentra ekonomi digital dan dunia pendidikan masih bisa berjalan walau belum sempurna namun setidaknya memaksa apa yang selama ini sudah diwacanakan akhirnya menjadi nyata oleh pandemi.
Secara makro, mungkin terlihat semua sektor terdampak dengan melihat angka pertumbuhan ekonomi 2020 Indonesia -2.07% ( BPS) sementara angka pertumbuhan ekonomi global juga berkontraksi sampai -4.9% (WEO, per Juni 2020), namun beberapa sektor ekonomi kreatif terus tumbuh karena ditopang pemanfaatan teknologi digital.
Kita tidak pernah membayangkan petani buah dan sayur bisa langsung memasarkan hasil panennya secara online di berbagai marketplace, ibu-ibu rumah tangga bisa menjual masakan "dapur" sehari-hari melalui aplikasi-aplikasi layanan delivery order seperti GoFood dan Grab, dan pembelinya bisa dari kota bahkan pulau lain. Belum lagi aneka hasil kerajinan skala rumah tangga, produk-produk desain khusus satuan seperti kaos, cangkir, dan banyak ragam lainnya bisa dijual online di berbagai marketplace seperti tokopedia, bukalapak, blibli, shopee, lazada dan lain-lain dengan pembeli bisa dari mancanegara.
Pendek kata, bersamaan kesulitan karena pandemi COVID-19 ada banyak kemudahan atau peluang (QS Al- Insyirah : 5), ada kreatifitas dan jalan-jalan baru yang dulunya tidak pernah ada dan terpikirkan kini menjadi cara baru dan memudahkan transaksi dan akhirnya bisa menggerakkan roda ekonomi, maka tidak heran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 sudah bergerak positif 3.51% pada kuaral ke-3 tahun 2021. Ekonomi global diproyeksikan juga tumbuh positif 5.8%- 5.9%. Pandemi telah membuka aneka peluang usaha dan kesempatan baru, tinggal kita menyikapinya bagaimana, memanfaatkan atau menjadi penonton belaka.
Siapa yang berpikir positif dan kreatif akan mampu menangkap peluang dan mewujudkannya menjadi usaha baru.
Selamat membuka dan memanfaatkan aneka peluang baru!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar