"Secara
global, McKinsey memperkirakan bahwa 60% dari semua pekerjaan, memiliki sekitar
30% aktivitas pekerjaan yang dapat diotomatisasi." Jenis pekerjaan yang
rentan digantikan otomasi di antaranya pemrosesan data atau data entry,
petugas payroll, transaction processors, hingga
operator mesin.
Terkait
dengan pernyataan disaat dapat melihat dari terjadinya revolusi industri, revolusi
industri pertama atau 1.0 dimulai pada abad ke-18. Hal itu ditandai dengan
penemuan mesin uap untuk upaya peningkatkan produktivitas yang bernilai tinggi.
Pada revolusi industri kedua atau 2.0 dimulai pada tahun 1900-an. Revolusi
industri 2.0 ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik, revolusi yang kedua
ini terkait dengan teknologi di lini produksi. Kemudian, di era revolusi industri
ketiga atau 3.0, saat otomatisasi ( robotic) dilakukan pada tahun 1970 atau
1990-an hingga saat ini karena sebagian negara masih menerapkan industri ini.
Pada revolusi industri keempat atau 4.0, efisiensi mesin dan manusia sudah
mulai terkonektivitas dengan internet of things.
Ditiap
revolusipun terjadi permasalahan yang terkait dengan SDM yang bekerja juga
bagaimana produk dapat tercipta dengan waktu yang singkat, human error yang
minim dan juga kualitas produk yang diakui. Dan kesemua ini tidak dapat
terlepas dari supply and demand dari
masyarakat.
Terdapat
konsep ABG+C yaitu academy, business,
government plus community, dalam setiap perkembangan di industry, keempat
dimensi ini saling terkaitkan bila ada yang tertinggal maka akan terjadi
penimpangan. Dan penimpangan yang dimaksud disini adalah ketidaksiapan SDM
dalam bekerja sehingga mempercepat proses otomatisasi di industry dikarenakan
pihak industry lebih mempercayai robot karena melihat dari maintenance yang
lebih mudah dan kualitas dari hasil
produksi yang yang seragam. Ataupun industri yang belum siap menerima pekerja
dari lulusan tertentu hanya karena belum adanya kebutuhan profesi tersebut.
Diprediksikan
di tahun 2030 akan terjadi penggantian pekerja manusia menjadi robot untuk
dapat menanggulanginya, bila dilihat dari prediksi tahunnya maka pada tahun
tersebut orang- orang yang terdapat di Generi Z dan Alpha lah yang akan
memasuki umur produktif.
Di 2019 terdapat 20 keahlian yang sedang
dicari ataupun diminati antara lain :
1.
Cloud
Computing
2.
Artificial
Intelligence
3.
Analytical
Reasoning
4.
People
Management
5.
UX
Design
6.
MobileApplication
Development
7.
Video
Production
8.
Sales
Leadership
9.
Translation
10. Audio Production
11. Natural Language Processing
12. Scientific Computing
13. Game Development
14. Social Media Marketing
15. Animation
16. Business Analysis
17. Journalism
18. Digital Marketing
19. Industrial Design
20. Competitive Strategies
Dengan melihat perkembangan ini dapat diprediksikan program studi yang akan menjadi unggul dan paling dicari di masa depan.
Managing
Partner Indonesia and President-Director, McKinsey Indonesia Phillia Wibowo
mengatakan "Indonesia perlu fokus meningkatkan
pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk mengajarkan keterampilan, memberikan
keterampilan baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja untuk era kerja
yang baru," Dia bilang keterampilan teknologi akan lebih diminati. Tetapi
akan ada juga peningkatan kebutuhan atas keterampilan sosial dan emosional,
serta keterampilan kognitif yang lebih tinggi.
Bila
dikaitkan dengan pernyataan diatas mengenai Skill,
hardskill ataupun Softskill. Pihak
yang menyediakan adalah lembaga pendidikan terkhususnya perguruan tinggi dan
bila membicarakan tentang skill tertentu yang siap untuk menerapkan adalah
pendidikan vokasi. Program Vokasi adalah program pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang dapat
menetapkan keahlian dan ketrampilan di bidangnya, siap kerja dan mampu bersaing
secara global.
Secara
umum pendidikan vokasi (program diploma) bertujuan menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional
dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi dan/atau
kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.